Polisi Tembak Polisi

Deretan Temuan Komnas HAM yang Bikin Geger, Muncul Kalimat Pelecehan hingga Sikap Aneh Brigadir J

Temuan pertama yang diurai Komnas HAM adalah soal dugaan adanya chat grup WhatsApp yang terkait kematian Brigadir J yang dihapus.

Penulis: khairunnisa | Editor: Soewidia Henaldi
kolase ist/shuteerstock
Ilustrasi - Komnas HAM bocorkan sederet temuan baru terkait kasus Brigadir J. Soal chat WhatsApp yang hilang hingga diduga penembak Brigadir jumlahnya tiga orang 

Salah satu fotonya adalah memperlihatkan jenazah Brigadir J yang tergeletak bersimbah darah usai satu jam ditembak Bharada E.

Foto tersebut berhasil didapatkan Komnas HAM usai mengecek recycle bin atau tempat sampah di ponsel seseorang.

Dalam foto tersebut terlihat jelas posisi Brigadir J usai dihabisi nyawanya oleh Bharada E atas perintah Ferdy Sambo.

Foto tersebut juga sempat diperlihatkan Komnas HAM saat konferensi pers beberapa waktu lalu.

Posisi jenazah Brigadir J sesaat setelah dieksekusi Ferdy Sambo di rumah dinasnya, Jalan Duren III, Jakarta Selatan, 8 Juli 2022.
Posisi jenazah Brigadir J sesaat setelah dieksekusi Ferdy Sambo di rumah dinasnya, Jalan Duren III, Jakarta Selatan, 8 Juli 2022. (Tangkap Layar Kompas TV)

3. Rekonstruksi Pelecehan Seksual

Temuan Komnas HAM selanjutnya diungkap oleh Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik.

Dalam uraiannya, Ahmad Taufan Damanik memaparkan rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J yang telah dilakukan pada 29 Agustus 2022.

Dalam rekonstruksi adegan pada tanggal 4 Juli 2022, Brigadir J disebut membopong Putri saat berada di rumah Sambo di Magelang, Jawa Tengah.

Baca juga: Tak Ada Ampun Lagi, Jenderal Listyo Sigit Pecat 2 Pengikut Ferdy Sambo, Rekam Jejaknya Terkuak

Lalu di tanggal 7 Juli 2022 malam, pembantu Ferdy Sambo yang bernama Susi duduk di lantai, sementara Putri Candrawathi sedang menangis.

"Dipanggil lah Kuat (Ma'ruf). Kuat mengaku bahwa ada kekerasan (seksual). Kemudian pulang tanggal 8 (Juli 2022). Ibu ketemu suaminya, FS," ujar Ahmad Taufan Damanik dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com.

Mengurai perandaian jika kasus Brigadir J sudah masuk tahap persidangan, Ahmad Taufan Damanik mengungkap temuan.

"Jaksa, hakim, nanya sama Ferdy Sambo, 'kenapa anda membunuh Yosua?'. (Sambo menjawab) 'saya marah, Yang Mulia'. (Jaksa dan hakim bertanya) 'kenapa kamu marah?'. (Sambo menjawab) 'istri saya diperkosa'. Kan gitu," tutur Ahmad Taufan Damanik.

Tersangka Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). Tim Khusus (Timsus) Polri menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Tersangka Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). Tim Khusus (Timsus) Polri menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat. (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Setelah itu, Putri Candrawathi, Bripka Ricky Rizal, hingga Kuat Maruf menurut Ahmad Taufan Damanik pasti akan dimintai kesaksiannya pula oleh hakim.

"Dipanggil lah yang namanya Putri. (Hakim bertanya) 'kamu diperkosa?' (Dijawab) 'iya'. Dipanggil Susi, 'kamu menyaksikan?'. (Dijawab) 'enggak, Pak. Cuma saya lihat ibu nangis-nangis dia bilang barusan diperkosa'. Ricky sama (kesaksiannya). Kuat sama," kata Ahmad Taufan Damanik.

Lebih lanjut, Ahmad Taufan Damanik menyinggung keterangan dari Vera Simanjuntak yang merupakan pacar Brigadir J.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved