Polisi Tembak Polisi

Deretan Temuan Komnas HAM yang Bikin Geger, Muncul Kalimat Pelecehan hingga Sikap Aneh Brigadir J

Temuan pertama yang diurai Komnas HAM adalah soal dugaan adanya chat grup WhatsApp yang terkait kematian Brigadir J yang dihapus.

Penulis: khairunnisa | Editor: Soewidia Henaldi
kolase ist/shuteerstock
Ilustrasi - Komnas HAM bocorkan sederet temuan baru terkait kasus Brigadir J. Soal chat WhatsApp yang hilang hingga diduga penembak Brigadir jumlahnya tiga orang 

Seperti diketahui, Vera Simanjutak pernah mengungkapkan bahwa dirinya dan Brigadir J sempat video call sehari sebelum peristiwa pembunuhan.

Baca juga: Bongkar Temuan soal Kekerasan Seksual Putri Candrawathi, Komnas Perempuan Ngotot : Publik Harus Tahu

Di perbincangannya kala itu dengan Vera, Brigadir J sempat menangis karena mendapat ancaman pembunuhan dari Kuat Maruf.

Seperti dalam rekonstruksi, Brigadir J diancam karena diduga melecehkan Putri Candrawathi.

"(Kata Vera) 'kenapa?'. (Dijawab Brigadir J) 'karena kalau naik ke atas, lantai 2, ibu sakit. Makanya aku diancam mau dibunuh dia'. Dalam rekonstruksi kan ada yang dia dikejar-kejar pakai pisau itu. Jadi justru Vera pun akan memperkuat kesaksiannya itu," ucap Ahmad Taufan Damanik.

Karenanya diyakini Ahmad Taufan Damanik, Komnas HAM meminta agar dugaan pelecehan seksual di Magelang itu didalami oleh Polri secara ilmiah.

Dia menyarankan polisi mendatangkan ahli-ahli tertentu untuk mendalami kebenaran dari keterangan para saksi dan tersangka tersebut.

"Kalau perlu pakai lie detector segala macam. Justru rekomendasi kami itu (menelusuri isu pelecehan seks) ingin mencari kebenaran sesungguhnya," ucap Ahmad Taufan Damanik.

Detik-detik Brigadir J sebelum dihabisi ajudan Ferdy Sambo terkuak dalam video CCTV
Detik-detik Brigadir J sebelum dihabisi ajudan Ferdy Sambo terkuak dalam video CCTV (Youtube CNN Indonesia)

4. Brigadir J Seperti Orang Bingung

Selanjutnya, Komnas HAM juga mengurai temuan barunya soal CCTV di pos satpam dekat rumah dinas Ferdy Sambo.

Awalnya, banyak kamera CCTV yang tak bisa ditemukan oleh timsus bentukan Kapolri.

Namun beruntung, CCTV di pos satpam itu bisa diselamatkan.

Berdasarkan CCTV tersebut, terlihat gelagat mencurigakan Brigadir J sebelum dieksekusi.

Baca juga: Komnas HAM Sebut Ada Perusakan Barang Bukti dalam Kasus Tewasnya Brigadir J, Pesan WA Sampai Hilang

Ahmad Taufan Damanik menggambarkan bahwa di dalam rekaman CCTV tersebut, Brigadir J tampak gelisah.

Berjalan-jalan di halaman rumah dinas Ferdy Sambo, Brigadir J seperti orang kebingungan.

"Dia jalan di depan halaman tuh, ke kiri ke kanan kayak orang bingung gitu. Akhirnya Sambo datang. Yang lain masuk ke dalam rumah, Yosua dia di luar di halaman berdiri," kata Ahmad Taufan Damanik.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved