Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Polisi Tembak Polisi

Cerita Bripka RR Diperiksa Pakai Lie Detector, 2 Jam Diam di Ruang Khusus Tanpa Pengacara dan Polisi

Dinyatakan jujur oleh lie detector, Bripka RR mengurai ceritanya tentang pemeriksaan di Bareskrim Polri terkait kasus Brigadir J

Penulis: khairunnisa | Editor: Damanhuri
kolase Instagram
Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR menceritakan momen diperiksa pakai lie detector. Selama 2 jam Bripka RR ditempatkan di ruangan khusus dan ditanyai soal kasus pembunuhan Brigadir J 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Satu tersangka dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat ( Brigadir J), yakni Bripka Ricky Rizal ( Bripka RR akhirnya bersuara.

Melalui kuasa hukumnya, Bripka RR mengurai cerita terkait pengalamannya diperiksa penyidik Timsus Polri menggunakan lie detector.

Seperti diketahui, Bripka RR bersama dua tersangka lainnya yakni Kuat Maruf dan Bharada E telah diperiksa penyidik menggunakan alat pendeteksi kebohongan.

Hal itu dilakukan guna didapatkan bukti tambahan perihal kasus pembunuhan berencana Brigadir J yang terjadi pada 8 Juli 2022 di rumah dinas Ferdy Sambo.

Menyusul tiga tersangka lainnya, Putri Candrawathi juga telah diperiksa menggunakan lie detector pada Selasa (6/9/2022).

Sementara Ferdy Sambo, dalang pembunuhan Brigadir J pada Kamis (8/9/2022).

Baca juga: Ceritakan Situasi Mencekam di Kasus Brigadir J, Kapolri : Penyidik Sempat Takut Bertemu Ferdy Sambo

Terkait hasil pemeriksaan lie detector tiga tersangka, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi mengungkap fakta.

Dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Solo, Brigjen Pol Andi Rian Djajadi menyebut hasil pemeriksaan Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuwat Ma'ruf tidak menunjukkan adanya kebohongan.

"Barusan saya dapat hasil sementara uji Polygraph terhadap RE, RR dan KM, hasilnya 'No Deception Indicated' alias Jujur," ujar Brigjen Pol Andi Rian Djajadi kepada wartawan dalam keterangan tertulis, Selasa (6/9/2022).

Momen Bharada E bertemu dua tersangka pembunuhan Brigadir J yakni Kuat Maruf dan Bripka Ricky sebelum menemui Ferdy Sambo. Bharada E tampak tak sama sekali beradegan bersama Ferdy Sambo
Momen Bharada E bertemu dua tersangka pembunuhan Brigadir J yakni Kuat Maruf dan Bripka Ricky sebelum menemui Ferdy Sambo. Bharada E tampak tak sama sekali beradegan bersama Ferdy Sambo (Youtube channel Polri TV)

Cerita Bripka RR

Dinyatakan jujur oleh lie detector, Bripka RR mengurai ceritanya tentang pemeriksaan di Bareskrim Polri.

Melalui pengacaranya, Erman Umar, Bripka RR menggambarkan bagaimana situasi pemeriksaan tersebut.

"Jadi teknis mereka itu, yang melakukan pemeriksaan itu adalah Tim Puslabfor kriminal Polri. Jadi bukan penyidik, tapi tim ahli," ungkap Erman Umar dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Kompas TV, Rabu (7/9/2022).

Baca juga: Surat untuk Kapolri Sudah Disiapkan, Eks Pengacara Bharada E Punya Permintaan Khusus, Ini Isinya

Diungkap Erman Umar, kliennya ditempatkan di ruangan khusus selama dua jam.

Selama itu pula, Bripka RR hanya seorang diri di ruangan tersebut, tanpa pengacara dan polisi.

"Dia ditaruh di ruang khusus, setelah sekian lama, hampir dua jam, briefing atau interview, memberitahu hal-hal apa saja. Lawyer atau penyidik tidak di dalam. Kita hanya bisa melihat di layar monitor. Jadi kita tidak tahu persis, apakah sudah tuntas semua yang dipertanyakan," pungkas Erman Umar.

Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR akhirnya blak-blakan soal peristiwa di Magelang. Ternyata Bripka RR sempat lihat Brigadir J masuk kamar Putri Candrawathi di tanggal 7 Juli 2022
Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR akhirnya blak-blakan soal peristiwa di Magelang. Ternyata Bripka RR sempat lihat Brigadir J masuk kamar Putri Candrawathi di tanggal 7 Juli 2022 (Youtube channel Polri TV)

Sebagai kuasa hukum, Erman Umar pun sempat bertanya urgensi dari pemeriksaan menggunakan lie detector.

Kala itu penyidik menyebut bahwa pemeriksaan menggunakan lie detector dilakukan guna memperjelas kesaksian yang masih bias dalam pengusutan kasus kematian Brigadir J.

Baca juga: Akhirnya Bripka RR Blak-blakan Peristiwa Magelang, Ternyata Ada Kejadian Ini di Depan Kamar Putri

"Sebelum melakukan pemeriksaan, saya beri tahu pada RR. Saya minta penyidik 'ini kepentingan apa ?' Karena lie detector itu kan tidak selalu dalam satu perkara dites lie detector. Mungkin banyak informasi yang bias, sehingga penyidik perlu bantuan alat teknologi untuk membantu proses penyidikan," ungkap Erman Umar.

Selama dua jam itu pula, Erman Umar mengaku sama sekali tak bisa mendengar apa isi pemeriksaan Bripka RR.

Namun sebelum kliennya diperiksa, Erman Umar sempat mengurai nasihat kepada Bripka RR.

"Tidak bisa mendengar, tidak ada suara. Cuma sebelum melakukan itu, saya briefing dia 'sekarang saatnya kamu harus, kamu diberi kesempatan berbicara lagi tentang yang kamu alami'," imbuh Erman Umar.

Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR menceritakan momen diperiksa pakai lie detector. Selama 2 jam Bripka RR ditempatkan di ruangan khusus dan ditanyai soal kasus pembunuhan Brigadir J
Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR menceritakan momen diperiksa pakai lie detector. Selama 2 jam Bripka RR ditempatkan di ruangan khusus dan ditanyai soal kasus pembunuhan Brigadir J (kolase Instagram)

Ditekankan oleh Erman Umar, Bripka RR harus berbicara jujur.

Sebab alat lie detector akan mengetahui jika Bripka RR memberikan kesaksian bohong.

"Saya bilang 'alat ini (canggih), kamu apapun akan tercover, kamu bicara bohong pasti ketahuan'," ujar Erman Umar.

Baca juga: SOSOK Susi, ART Ferdy Sambo yang Sering Disebut di Kasus Brigadir J, Sempat Dengar Bu Putri Merintih

Perihal kesaksian Bripka RR saat di BAP penyidik, Erman Umar menjelaskan beberapa hal.

Termasuk soal detik-detik penembakan Brigadir J yang disaksikan langsung oleh Bripka RR.

Ternyata di momen penembakan itu, perhatian Bripka RR sempat teralihkan dengan suara telepon dari HT yang ia bawa.

"Yang kita lihat di dalam kejadian, misalnya masalah penembakan. Setelah penembakan, saudara RR itu, dia melihat pada saat Richard menembak. Kemudian ada jeda, masuk (suara telepon) ke HT-nya (handy talky), dia berbalik arah ke luar, melihat siapa yang menelepon, ternyata teman ajudan yang lain bernama Romer. Ternyata Romernya enggak muncul mukanya, mungkin masih agak di tikungan, tembok," ungkap Erman Umar.

Akibatnya, Bripka RR sempat tak melihat ada kejadian apa usai Bharada E menembak Brigadir J.

Bripka RR kembali masuk ke TKP dan melihat Ferdy Sambo sedang memegang senjata.

Di momen itu, Bripka RR melihat Ferdy Sambo sedang menembaki tembok.

"Akhirnya ( Bripka RR) balik lagi, memang di samping dapur itu ada lemari es yang tinggi. Sehingga pada saat dia berbalik, yang dia lihat si Richard udah selesai (menembak Brigadir J). Dia ( Bripka RR) juga melihat, Pak Sambo melakukan tembak-tembak dinding," kata Erman Umar.

Dari kesaksiannya itu, Bripka RR diduga tidak melihat Ferdy Sambo menembak Brigadir J.

Hal itu berbeda dengan kesaksian Bharada E yang menyebut bahwa Ferdy Sambo adalah penembak terakhir Brigadir J. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved