Polisi Tembak Polisi
Terungkap, Bripka RR Akhirnya Berani Beberkan Info Pamungkas, Posisi Ferdy Sambo Makin Terjepit
Bak mendengar nasihat dari Ronny Talapessy pengacara Bharada E, Bripka RR kini mulai berani blak-blakan menguak kasus kematian Brigadir J.
Penulis: khairunnisa | Editor: Soewidia Henaldi
"Iya, itu tidak disampaikan ( Bripka RR saat rekonstruksi)," akui Ronny Talapessy.
Cerita Pengacara Bripka RR
Terkait detail kesaksian Bripka RR yang sebelumnya disampaikan Ronny Talapessy, kuasa hukum Bripka RR angkat bicara.
Pengacara Bripka RR, Erman Umar menggambarkan bagaimana situasi pemeriksaan kliennya, Bripka RR beberapa waktu lalu.
Dinyatakan jujur oleh lie detector, Bripka RR mengurai ceritanya tentang pemeriksaan di Bareskrim Polri.
Baca juga: Polri Tegaskan Kekuatan Hukum Mengenai Uji Lie Detector, Sengaja Dilakukan Demi Penegakan Hukum
"Jadi teknis mereka itu, yang melakukan pemeriksaan itu adalah Tim Puslabfor kriminal Polri. Jadi bukan penyidik, tapi tim ahli," ungkap Erman Umar dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Kompas TV, Rabu (7/9/2022).
Diungkap Erman Umar, kliennya ditempatkan di ruangan khusus selama dua jam.
Selama itu pula, Bripka RR hanya seorang diri di ruangan tersebut, tanpa pengacara dan polisi.
"Dia ditaruh di ruang khusus, setelah sekian lama, hampir dua jam, briefing atau interview, memberitahu hal-hal apa saja. Lawyer atau penyidik tidak di dalam. Kita hanya bisa melihat di layar monitor. Jadi kita tidak tahu persis, apakah sudah tuntas semua yang dipertanyakan," pungkas Erman Umar.

Sebagai kuasa hukum, Erman Umar pun sempat bertanya urgensi dari pemeriksaan menggunakan lie detector.
Saat itu penyidik menyebut bahwa pemeriksaan menggunakan lie detector dilakukan guna memperjelas kesaksian yang masih bias dalam pengusutan kasus kematian Brigadir J.
Baca juga: Kalau Ricard Mau Bantu, Kamu Saya Lindungi Kata Ferdy Sambo Sebelum Eksekusi Brigadir J
"Sebelum melakukan pemeriksaan, saya beri tahu pada RR. Saya minta penyidik 'ini kepentingan apa ?' Karena lie detector itu kan tidak selalu dalam satu perkara dites lie detector. Mungkin banyak informasi yang bias, sehingga penyidik perlu bantuan alat teknologi untuk membantu proses penyidikan," ungkap Erman Umar.
Selama dua jam itu pula, Erman Umar mengaku sama sekali tak bisa mendengar apa isi pemeriksaan Bripka RR.
Namun sebelum kliennya diperiksa, Erman Umar sempat mengurai nasihat kepada Bripka RR.
"Tidak bisa mendengar, tidak ada suara. Cuma sebelum melakukan itu, saya briefing dia 'sekarang saatnya kamu harus, kamu diberi kesempatan berbicara lagi tentang yang kamu alami'," imbuh Erman Umar.(*)