Polisi Tembak Polisi
Ferdy Sambo Nangis di Depan Bripka RR Usai Beberkan Dugaan Pelecehan Terhadap Putri, Wajahnya Marah
Ferdy Sambo menangis di depan Bripka RR usai ceritakan dugaan pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM — Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo menangis di depan Bripka RR sesaat sebelum mengeksekusi Brigadir J.
Saat itu Ferdy Sambo menangis menceritakan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi.
Hal itu diceritakan oleh Bripka RR melalui kuasa hukumnya, Erman Umar yang belakangan ini mulai muncul ke publik.
Kemunculan Erman Umar ini seolah menandakan adanya perlawanan dari Bripka RR terhadap Ferdy Sambo.
Ia pun blak-blakan mengurai peristiwa yang terjadi rumah pribadi Ferdy Sambo sesaat sebelum Brigadir J dieksekusi.
Menurutnya, Ferdy Sambo menangis di depan Bripka RR sebelum akhirnya berencana membunuh Brigadir J.
Awalnya, Bripka RR dipanggil oleh Ferdy Sambo di rumah pribadinya di Jalan Saguling, Jakarta Selatan, setibanya dari Magelang, Jawa Tengah pada tanggal 8 Juli 2022.
Saat menemui sang jenderal, Bripka RR rupanya ditanya oleh Ferdy Sambo terkait kejadian dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J kepada Putri Candrawathi di Magelang.
"Kan di Saguling itu dipanggil. Dipanggil, dia tanya, 'ada kejadian apa, ada kejadian apa di Magelang?," kata Erman Umar dilansir TribunnewsBogor.com dari Wartakota.com, Sabtu (10/9/2022).
Baca juga: Peran Istri yang Bikin Bripka RR Berani Bongkar Skenario Ferdy Sambo, Ungkap Putri Cari Brigadir J
Bahkan saat itu, menurut Erman Umar, Bripka RR melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau Ferdy Sambo menangis di depan sang ajudan.
"Dijawab 'Kamu tahu enggak?' 'Enggak tahu.' 'Ini ibu dilecehkan, dilecehkan.' Dan itu (Ferdy Sambo) sambil nangis dan emosi. 'Saya enggak tahu, Pak'," jelas Erman Umar lagi.
Setelah menanyakan kejadian di Magelang, Ferdy Sambo yang kadung emosi pun meminta Bripka RR untuk mengeksekusi Brigadir J.
Namun permintaan Ferdy Sambo itu ditolak oleh Bripka RR, lantaran dirinya tak kuat mental mengeksekusi rekannya sendiri.
"Ya udah kalau gitu baru dilanjutin 'kamu berani nembak? Nembak Yosua?' Dia bilang 'saya enggak berani Pak, saya enggak kuat mental, enggak berani Pak. Ya udah kalau gitu kamu panggil Richard.' Richard di bawah, naik ke atas," ungkap Erman Umar.
Erman Umar menjelaskan, menurut Bripka RR saat itu kondiri Ferdy Sambo tampak terguncang bahkan menangis.
