Polisi Tembak Polisi
Mengulik Dugaan Putri Candrawathi Tembak Brigadir J, Istri Sambo Sempat Bilang Ini Sebelum ke TKP
Terlepas dari dugaan peran Putri Candrawathi dalam kematian Brigadir J, tersangka lainnya yakni Bripka RR turut mengurai kesaksian mengejutkan.
Penulis: khairunnisa | Editor: Soewidia Henaldi
Terlepas dari dugaan peran Putri Candrawathi dalam kematian Brigadir J, tersangka lainnya turut mengurai kesaksian mengejutkan.
Salah satu tersangka kasus pembunuhan Brigadir J yakni Bripka RR mengungkap peristiwa sebelum Brigadir J dihabisi.
Sempat jadi sosok yang diminta Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J, Bripka RR kala itu langsung menolaknya.
Baca juga: 8 Jam Disidang Etik, Peran AKBP Pujiyarto di Kasus Brigadir J Terkuak, Ada Kaitan dengan Istri Sambo
"Waktu dipanggil oleh Pak Sambo di Saguling, (Bripka RR ditanya) 'kamu mengetahui enggak kejadian di Magelang ? Ibu dilecehkan Yosua'. Kondisi Sambo menurut RR itu menangis dan terguncang. Langsung diminta oleh FS 'kamu berani enggak nembak Yosua ?'. (kata Bripka RR) 'saya enggak berani, enggak kuat mental'. Kemudian dipanggil Richard ( Bharada E)," ungkap Erman Umar, pengacara Brigadir J dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan iNews, Sabtu (10/9/2022).
Usai disuruh Ferdy Sambo itu, hati dan pikiran Bripka RR bergejolak.
Ia masih bertanya-tanya apa penyebab Ferdy Sambo ingin membunuh Brigadir J.
"Kepikir sama RR, apa benar kejadian ini ? apakah benar-benar (Brigadir J) mau ditembak ? apakah tidak mau diklarifikasi dulu terhadap Yosua ?" kata Erman Umar.
Belum terjawab rasa penasaran Bripka RR, ia dikejutkan dengan kedatangan Putri Candrawathi ke halaman.
Di momen itu, Putri Candrawathi langsung mengajak Bripka RR, Kuat Maruf dan Brigadir J untuk pergi ke rumah dinas Duren Tiga.
Saat itu Putri Candrawathi mengajak semua ajudan suaminya itu untuk isolasi di rumah dinas usai pulang dari Magelang.
Baca juga: Kesaksian Bripka RR Belum Membuat Terang Kasus Brigadir J, Ketua IPW Curiga : Kuncinya di Ibu Putri
"Tidak berapa lama, muncul ibu (Putri Candrawathi) menyatakan 'ayo kita pergi ke rumah Duren Tiga untuk isolasi'," ujar Erman Umar seraya menirukan Putri Candrawathi.
"(Sebelumnya) Mereka di Saguling melakukan antigen. Walaupun sebenarnya RR dan Kuat Maruf dia tidak ikut melakukan PCR karena dia akan kembali ke Magelang. Karena tugas dia ditugaskan khusus untuk menjaga anak dari FS, dua orang di SMA Taruna, satu kelas satu, satu kelas tiga," sambungnya.
Pergi menggunakan satu mobil, Putri Candrawathi duduk di bagian tengah mobil, sementara Bripka RR yang jadi sopir dengan Brigadir J mendampingi di sampingnya.
Tiba di rumah dinas, Brigadir J pun digiring masuk lalu kemudian dieksekusi Bharada E atas perintah penuh Ferdy Sambo.(*)