Melalui Program One Home One Hope, Cleansheet Bercita-cita Menyekolahkan 1.000 Anak
Cleansheet bentukan alumnus IPB University terus menjelma sebagai penyedia jasa kebersihan yang memberdayakan mahasiswa dan anak-anak putus sekolah.
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Yudistira Wanne
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TANAH SAREAL - Cleansheet bentukan alumnus IPB University terus menjelma sebagai penyedia jasa kebersihan yang memberdayakan mahasiswa dan anak-anak putus sekolah.
Ditangan Dihqon Naadamist (24) pria lulusan Jurusan Magister Ilmu Ekonomi IPB University ini, Cleansheet menjadi perusahaan yang terus berpatokan terhadap sosial dan pendidikan.
Saat ini, Cleansheet yang sudah mempunyai ratusan karyawan di Jabodetabek ini mengusung program One Home One Hope.
Lewat program ini, Dihqon Naadamist terus melanjutkan cita-cita mulianya untuk tetap memberdayakan mahasiswa dan anak-anak putus sekolah.
Dimana, program ini, menawarkan jasa kebersihan kepada rumah-rumah yang nantinya turut membantu anak-anak dan mahasiswa.
"Jadi, program ini paling besar yakni one home one hope. Dimana, lewat program ini memberikan impact yang bisa kita ciptakan. Misalkan satu rumah merekrut satu orang membersihkan satu orang bisa kita bantu. Kalau 100 rumah berati 100 anak tuh yang kebantu," kata Dihqon Naadamist saat dijumpai TribunnewsBogor.com di kantor Cleansheet, Rabu (14/9/2022).
Mulai dari program general cleaning, deep cleaning atau pembersihan total (rumah lama ga lamadihuni), sofa, kasur, terus disenfektan, dan poles keramik, tetap dilakukan lewat program ini.
Sehingga, anak-anak yang masuk dalam program ini, bisa turut mengentaskan kemiskinan pada akhirnya.
"Ujungnya memang pengentasan kemiskinan.Jadi, ini seperti win win solution. Salah satu pihak diuntungkan kebersihannya, nyaman, sehat, dan satu sisi membantu anak di masa depannya," katanya.
Anak-anak yang memang sudah menjadi mitra Cleansheet ini, nantinya tetap akan mendapatkan upah dari apa yang dikerjakan.
Tidak hanya upah, dalam melancarakan program ini, diakui Dihqon Naadamist, anak-anak ini tetap mendapatkan pelatihan-pelatihan lain.
Anak Putus Sekolah
Selain nanti dia terbantu naik dari segi ekonominya, terbantu juga dari sisi skillnya.
"Anak itu menjadi mitra kita. Jadi, kan dikita itu 14-25 tahun sekaligus kerja dikita. Yang kerja dikita itu ada yang partime dan fulltime. Nah, partime biasanya itu mahasiswa. Jadi, saat jam kosong dia kerja," ungkapnya.