Polisi Tembak Polisi

Ada Luka Jeratan di Leher Brigadir J, Dokter Hastry Pecahkan Teka-teki yang Beredar

Pernyataan kuasa hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengenai dugaan kliennya dijerat tali sebelum tewas langsung mendapatkan respon.

Editor: Yudistira Wanne
Kolase Tribunnews.com
Kabar terkini Kamaruddin Simanjuntak usai jarang tampil di layar kaca terungkap. Dulu vokal lawan Ferdy Sambo, Kamaruddin Simanjuntak kini lebih banyak bekerja di belakang 'layar' dalam membela almarhum Brigadir J 

“Adanya luka tembak aja sama, tapi mungkin yang kedua lebih susah karena udah dijahit kan, ditutup luka-lukanya yang bekas luka tembak masuk dan keluar. Terus ada pembusukan, ada juga luka pasca autopsi untuk mungkin memasukkan formalin,” ungkap dr Hastry.

Kemudian soal perbedaan jumlah luka tembak, kata dia, yang penting kan bukan luka jumlahnya.

“Kan kalau yang pertama pasti bisa lihat luka tembak masuk dan keluar. Yang kedua karena sudah ditutup kan pasti ada kerancuan luka tembak masuknya yang mana, keluar yang mana," kata dr Hastry.

"Yang penting ada lubang luka tembak di situ. Pasti kan ada luka tembak yang mematikan yang membuat dia meninggal dunia,” tandas dia.

Ahli Forensik dr Hastry membeberkan hasil autopsi Brigadir J yang dilakukan oleh dokter junior dan hasil keduanya.
Ahli Forensik dr Hastry membeberkan hasil autopsi Brigadir J yang dilakukan oleh dokter junior dan hasil keduanya. (KOlase)

dr Hastry lalu mengaku prihatin saat jenazah Brigadir J dilakukan autopsi ulang.

Kemudian ia pun membeberkan alasan kenapa dia mengatakan hal tersebut.

“Maksudnya prihatin gini loh kasian, maksudnya kita itu, saya sama kolega saya apalagi yang di RS Polri, kasus Duren Tiga ini junior-junior ya,” kata dr Hastry.

Ia mengatakan, ahli forensik itu tidak bisa menunda autopsi, karena berburu dengan waktu kematian. 

“Kalau semakin lama semakin susah, semakin busuk, nanti semakin bingung ini dipukulin kah, ada kekerasan kah, ada memar kah, ada luka tembak apa, seperti itu, makanya segera dilakukan,” ungkap dr Hastry.

Dirinya pun meyakini bahwa para junior-juniornya yang mengerjakan autopsi itu sudah bekerja dengan baik dan benar, karena dasarnya semua pemeriksaan itu difoto dan direkam dalam bentuk video.

(TribunJakarta.com)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved