Digocek Sosok Hacker Bjorka yang Masih Menjadi Misteri, Polri Dibuat Kebingungan: Gak Bisa Berandai
Polri dibuat kebingunga oleh sosok hacker Bjorka yang masih menjadi misteri hingga saat ini
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sosok hacker Bjorka masih menjadi misteri hingga saat ini.
Diketahui, sosok hacker Bjorka sempat menghebohkan publik atas aksinya yang membocorkan data para petinggi di Indonesia.
Bahkan Polri menyatakan pihaknya masih mendalami sosok di balik hacker Bjorka.
Termasuk penyidik juga mendalami sosok Bjorka yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) atau Warga Negara Asing (WNI).
Dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribunnews.com, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan bahwa pihaknya enggan berandai-andai soal sosok di balik Bjorka.
"Kita tidak bisa berandai-andai, kita bekerja sesuai fakta hukum," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Senin (19/9/2022).
Baca juga: Koar-koar Provokasi Soal Hacker, Nikita Mirzani Dianggap Tak Level, Begini Reaksi Santai Bjorka
Dedi menuturkan bahwa timsus gabungan bentukan Menkopolhukam Mahfud MD masih bekerja. Nantinya, keputusan hasil penyidikan bakal disampaikan secara utuh.
"Kalau nanti sudah selesai dan diberikan kepada saya baru saya bisa sampaikan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemuda di Madiun, Jawa Timur, berinisial MAH ditangkap karena diduga membantu hacker Bjorka membuat grup telegram.
Dia kini telah ditetapkan tersangka oleh pihak kepolisian.
"Jadi timsus telah melakukan beberapa upaya dan berhasil melakukan mengamankan, tersangka inisial MAH," kata Juru Bicara Divhumas Polri Kombes Ade Yaya Suryana kepada wartawan, Jumat (16/9/2022).
Yaya menuturkan bahwa tersangka MAH diduga berperan membuat grup telegram dengan nama Bjorkanism.
Dia menuturkan bahwa channel itu diduga mengunggah seputar informasi terkait Bjorka.
Baca juga: Tersangka Kasus Bjorka Cengengesan Usai Diperiksa, Ternyata Gara-gara Dapat Kejutan dari Polisi
"Adapun peran tersangka merupakan bagian dari kelompok Bjorka yang berperan sebagai penyedia channel telegram dengan nama channel Bjorkanism. Selanjutnya channel telegram tersebut digunakan untuk mengupload informasi yang berada pada breadshet," ungkapnya.
Dijelaskan Yaya, tersangka pernah mengunggah di channel @Bjorkanism sebanyak tiga kali yaitu tanggal 8 September 2022. Isinya terkait konten Bjorka yang berjudul Stop Being Idiot.