IPB University

Dosen IPB University Ungkap Hubungan Karbohidrat untuk Penderita Diabetes, Benarkah Berbahaya?

Peningkatan konsumsi karbohidrat yang merupakan gula disinyalir dapat meningkatkan kadar gula dalam darah.

Editor: Tsaniyah Faidah
Thinkstock
Ilustrasi - Dosen IPB University ungkap kaitannya karbohidrat dengan penderita diabetes. 

Beta hidroksibutirat ini penting pada saat puasa atau kelaparan. A

lasan inilah pada penderita diabetes menahun, bila gula darahnya tidak dikontrol akan menjadi stroke karena terjadi pendarahan di otak.

“Sel mengalami pengerutan karena glukosa darah cukup banyak di luar sel, akan menjadi kondisi hipertonis terhadap sel sehingga akhirnya akan terjadi pengerutan sel,” ujar Peneliti Pusat Studi Biofarmaka, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University ini.

Batas minimal glukosa darah, kata dia, adalah 40 miligram per 100 mililiter darah.

Bila kurang dari batas minimal akan terjadi hipoglikemia berat.

Pada beberapa penderita diabetes yang diberi insulin berlebih dapat mengalami hipoglikemia akibat kadar gulanya menurun drastis.

Kenyang dan lapar juga mempengaruhi metabolisme.

Dalam siklus makan-puasa mempunyai tiga tahap, pasca makan, pascar serap dan makan kembali saat sarapan.

Siklus makan-puasa ini penting untuk menjaga homeostasis glukosa.

“Sebenarnya untuk mengontrol kadar glukosa dalam darah harus dijaga dengan mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik baik. Indeks glikemik ini adalah nilai yang menunjukkan kemampuan suatu makanan yang mengandung karbohidrat dalam meningkatkan kadar glukosa darah,” jelasnya.

Faktor tinggi rendahnya indeks glikemik ini di antaranya mulai dari proses pengolahan, ukuran partikel, hingga kadar zat anti gizi pangan.

Bagi penderita diabetes, jenis makanan yang dianjurkan untuk konsumsi demi menjaga kadar gula dalam darah adalah pati resisten.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved