Fenomena Urban Paradoks Bikin Capaian Imunisasi di Kota Bogor Terhambat, Bima Arya Buat Langkah Ini
Fenomena Urban Paradoks diduga menjadi penghambat capaian vaksinasi imunisasi di Kota Bogor.
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Yudistira Wanne
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR UTARA - Fenomena Urban Paradoks membuat target capaian vaksinasi imunisasi di Kota Bogor terhambat.
Fenomena itu diyakini sebagai penghambat capaian imunisasi yang saat ini baru 79 persen dari target 95 persen dengan batas bulan September.
Fenomena itu juga menggambarkan bahwa antusias masyarakat yang tinggal di tengah Kota Bogor justru lebih rendah dengan antusias masyarakat yang tinggal di tengah kota.
"Ya ini fenomena di kota besar seperti itu. Kita lihat ada angka yang cukup rendah di kota kota besar. Mankanya kita gencar turun ke bawah. Ini fenomena kata Unicef. Ini urban paradoks," kata Wali Kota Bogor Bima Arya saat dijumpai usai mencek pelaksanaan imunisasi di Posyandu Kenangan, Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Kamis (29/9/2022).
"Di desa-desa, kabupaten justru lebih tinggi dari kota-kota. Mungkin di kota merasa tidak perlu mungkin padahal perlu di imunisasi," sambungnya.
Bima Arya menyebutkan, untuk memutus fenomana itu, Pemerintah Kota Bogor saat ini gencar lakukan sosialisasi untuk masyarakat membawa anaknya untuk diimunisasi.
Gencaran itu pun diyakini Bima Arya, bisa mengejar target 95 persen hingga akhir bulan September ini yang mana memang saat ini merupakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).
"Ini sekarang ini baru 79 persen. Tapi kita ingin kerja keras karena ini penting untuk anak anak supaya mereka siap untuk menjadi anak anak tangguh di era bonus demografi. Jadi, saya perintahkan jemput bola, camat, lurah, turun," ungkapnya.
Khusus di Kota Bogor ini sendiri, sambung Bima Arya, capaian paling tinggi berada di perbatasan kota dan kabupaten.
"Paling tinggi dipinggiran. Disitu gede, Mekar Wangi, diperbatasan itu tinggi. Termasuk di Empang itu rendah," tambahnya.
Meski begitu, Bima Arya menegaskan, akan terus menggencarkan kesadaran terkait pelaksanaan imunisasi ini.
"Kesadarannya bahwa ini penting dan sosialisasinya gencar lagi," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, pihaknya terus mendata ulang kembali anak-anak yang belum divaksin.
"Capaian kita perkemarin 79,4 persen. Target untuk MR (Campak-Rubela) 95 persen. Jadi, sekarang kita mulai mendata ulang lagi yang belum divaksin dan kita mulai sweeping dor to dor," kata Retno saat dijumpai.
