Insiden Arema vs Persebaya
Viral, Oknum TNI Tendang Kungfu Suporter Arema FC hingga Terpental, YLBHI Soroti Pelanggaran Ini
Aksi anarkis anggota TNI menendang kunfu suporter Arema FC viral di nedia sosial. sosok ini komentari pelanggaran yang digunakan dalam Stadion.
Penulis: Siti Fauziah Alpitasari | Editor: Vivi Febrianti
Berdasarkan video yang diunggah oleh pengguna Twitter, @mhmmd_faizall, terdapat dua prajurit yang terbang sembari menendang ke arah tubuh dua penonton.
Dua suporter tersebut menerima tendangan dari dua prajurit ketika berusaha kembali ke area tribune penonton usai memasuki lapangan pertandingan.

Tendangan keras dua prajurit tersebut membuat dua suporter ini terpental dan terkapar ke lapangan.
Tak jauh dari lokasi kekerasan ini, terlihat puluhan prajurit turut mengejar dan memukuli suporter menggunakan pentungan.
Menanggapi tindakan anarkistis personelnya, Andika menyatakan bahwa prajurit TNI tersebut bukan saja sudah memenuhi unsur pelanggaran disiplin, tetapi juga tindak pidana.
“Jadi kalau KUHPM (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Militer) Pasal 126 sudah kena, belum lagi KUHP-nya,” kata Andika.
“Jadi, kita tidak akan mengarah pada disiplin, tidak, tetapi pidana karena memang itu sudah sangat berlebihan,” ujar Andika melanjutkan.
Andika lantas mengimbau masyarakat yang merekam tindakan prajurit dalam tragedi Kanjuruhan agar dikirim kepada dirinya maupun Pusat Penerangan (Puspen) TNI untuk ditindaklanjuti.
“Kita juga mengimbau apabila ada video-video lain, yang beredar kan ada beberapa ya, ada dua atau tiga versi. Tetapi, kalau ada video lain yang juga memperlihatkan secara clear, kita akan bisa menindaklanjuti sebanyak mungkin,” katanya.
“Karena memang tidak boleh terjadi lagi, dan bukan tugas mereka untuk melakukan (menghalau massa) yang terlihat di video itu,” tutupnya.
Respon YLBHI
Di sisi lain, aksi anarkis tersebut juga disorot oleh Muhammad Isnur, Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI).
Menurut Isnur, seharusnya aparat tidak diperbolehkan mengenakan seragam dinas lengkap di dalam Stadion.
“Aparat yang seharusnya dia sebagai stewart, tidak boleh pakai seragam tentara atau polisi lengkap di dalam stadion,” kata Isnur dalam dialog Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV.
“Kalaupun mau dilibatkan di dalam Stadion, dia pakai pakaian stewart, putih hitam atau pakaian yang mencolok,” sambungnya.