Insiden Arema vs Persebaya
Viral, Oknum TNI Tendang Kungfu Suporter Arema FC hingga Terpental, YLBHI Soroti Pelanggaran Ini
Aksi anarkis anggota TNI menendang kunfu suporter Arema FC viral di nedia sosial. sosok ini komentari pelanggaran yang digunakan dalam Stadion.
Penulis: Siti Fauziah Alpitasari | Editor: Vivi Febrianti
Pasalnya, hal tersebut dapat memancing emosi suporter saat rekannya dipukuli oleh aparat.
Isnur juga sangat menyayangkan penggunaan gas air mata yang dilakukan aparat kepolisian dalam upaya membubarkan kericuhan suporter di Stadion Kanjuruhan Malang.
“Paling parah adalah pendekatan yang sangat dilarang oleh FIFA. Belajar dari pengalaman di Peru, gas air mata berakibat fatal,” tegasnya.
Baca juga: ‘Kami Butuh Keadilan Untuk Ratusan Nyawa Kawan Kami’ Cerita Aremania Beberkan Tragedi Kanjuruhan
Lanjut Isnur menambahkan, gas air mata yang dilempar oleh pihak kepolisian tentu akan memicu suporter panik hingga kekacauan di tribun Stadion.
“Pada saat yang sama, semua orang mencari pintu keluar dengan sangat cepat. Terjadilah tumpuk menumpuk, injak menginjak, dorong mendorong,” jelasnya.
“Itu yang menurut kami sangat fatal akibatnya. Pendekatan keamanan seharusnya berbeda dengan pendekatan olahraga sepakbola,” tandasnya.
Hingga artikel ini tayang, suporter dan anggota TNI yang viral di media sosial itu bekum diketahui identitasnya.
Kronologi dari Kepolisian
Diberitakan sebelumnya, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta membeberkan kronologi Tragedi Stadion Kanjuruhan selepas laga Arema FC vs Persebaya Surabaya yang menelan ratusan korban jiwa, Sabtu (1/10/2022) malam.
Irjen Nico Afianta menjelaskan, biang kericuhan diduga dipicu rasa kekecewaan sejumlah suporter Aremania terhadap hasil kekalahan Arema FC melawan Persebaya dengan skor 2-3.
"Selama pertandingan tidak ada masalah. Masalah terjadi ketika usai pertandingan," kata Irjen Nico Afinta dikutip SuryaMalang.com.
"Penonton kecewa melihat tim Arema FC kalah." sambungnya.
"Apalagi ini sebelumnya Arema FC tidak pernah kalah di kandang sendiri melawan Persebaya dalam beberapa tahun terakhir," ujar Nico saat gelar rilis di Polres Malang, Minggu (2/3/2022) dini hari.

Irjen Nico Afianta menambahkan, motif para suporter Arema FC turun ke lapangan juga dengan maksud berusaha mencari pemain dan official Arema FC.
"Mereka bermaksud menanyakan ke pemain dan official kenapa sampai kalah (melawan Persebaya)," tuturnya.