Tragedi Warisan Berdarah: Ayah dan Anak Bunuh Semua Keluarganya, 4 Korban Dicor Dalam Septic Tank
Sebuah tragedi warisan berdarah terjadi di Lampung. Ayah dan anak tega membunuh seluruh keluarganya demi mendapatkan warisan keluarganya.
Sejurus kemudian, tersangka E mematikan lampu lalu menuju kamar korban Zahra.
Di kamar ini, bocah tersebut dibunuh dengan cara dicekik.
Untuk menyembunyikan pembunuhan itu, tersangka E lalu ke bagian belakang rumah dan membuang jasad keempat korban ke dalam septic tank.
Kapak yang digunakan juga dibuang untuk menghilangkan jejak.
Septic tank itu baru dicor dengan semen keesokan hari agar bau tidak tercium.
Diketahui bahwa E sempat merencanakan pembunuhan terhadap korban Juwanda bersama DW (17) yang merupakan anak E.
Teddy mengatakan, perencanaan itu dilakukan di rumah saksi HE, seorang rekan tersangka E.
“Jadi mereka berdua sudah merencanakan pembunuhan ini, sekitar April 2022 pukul 02.00 WIB,” kata Teddy.

Pada saat itu, Juwanda baru pulang dari perantauan dan tidur seorang diri di rumah korban Zainudin.
Teddy menyebutkan, Juwanda tidak mengetahui bahwa Zainudin dan tiga korban lain sudah dibunuh.
“Saat korban Juwanda sedang tidur, tersangka E memukul leher korban dengan besi panjang sebanyak 2 kali,” kata Teddy. Usai dipukul, Juwanda masih dalam keadaan bernyawa diikat.
Tersangka Mulanya Juwanda juga hendak dimasukkan ke dalam septic tank. Tetapi coran semen tidak bisa dibongkar. Keesokan hari baru jasad Juwanda dibawa ke kebun singkong dan dikubur.
“Untuk menyamarkan penguburan itu, tersangka E menanam pohon singkong di atas lokasi korban dikubur,” kata Teddy.
Untuk Foya-foya
Ayah dan anak yang tega membunuh keluarga ternyata menggunakan uang warisan untuk berfoya-foya.