Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Polisi Tembak Polisi

Kemarahan Kuat Maruf ke Brigadir J Masih Menyimpan Misteri, Ucapan Provokatif Menjadi Sorotan

Usut punya usut, sebelum menghadap Putri Candrawathi di kamar pribadi, Brigadir J rupanya terlibat keributan dengan Kuat Maruf.

Penulis: yudistirawanne | Editor: Soewidia Henaldi
Ho/Puspenkum Kejagung
Ekspresi Kuat Maruf dan Bripka RR saat dimunculkan di publik. Terungkap kemarahan Kuat Maruf ke Brigadir J di Magelang. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kasus tewasnya Brigadir J dikediaman Ferdy Sambo perlahan menemui titik terang.

Kali ini publik menyoroti terkait adanya penolakan Brigadir J saat diminta untuk menemui Putri Candrawathi di kamar pribadi.

Usut punya usut, sebelum menghadap Putri Candrawathi di kamar pribadi, Brigadir J rupanya terlibat keributan dengan Kuat Maruf.

Bahkan dalam petikan dakwaan, Brigadir J tidak mengetahui alasan Kuat Maruf marah kepadanya.

Melihat ada keributan, Putri Candrawathi langsung menelpon Bharada E yang saat itu disebutnya sedang berada di Masjid Alun-Alun Kota Magelang.

Hal ini dilakukannya agar Bharada E dengan Bripka Ricky Rizal kembali ke rumah yang beralamat di Magelang.

"Sesampainya di rumah, Saksi Richard Eliezer Pudihang Lumiu maupun Ricky Rizal Wibowo mendengar ada keributan. Namun, tidak mengetahui secara pasti apa yang terjadi di rumah, lalu Saksi Richard Eliezer Pudihang Lumiu dan Saksi Ricky Rizal Wibowo masuk kamar Terdakwa Putri Candrawathi yang sedang tiduran dengan berselimut di atas kasur, saat itu Saksi Ricky Rizal Wibowo bertanya, "ada apa Bu…?" dan dijawab Terdakwa Putri Candrawathi, "Yosua dimana?"

Baca juga: Diliputi Emosi hingga Menangis, Ferdy Sambo Malah Mau Main Badminton Jelang Brigadir J Dieksekusi

Kemudian Terdakwa Putri Candrawathi meminta kepada Saksi Ricky Rizal Wibowo untuk memanggil Korban Brigadir J menemuinya.

Namun saat itu Bripka Ricky Rizal tidak langsung memanggil Brigadir J, akan tetapi dirinya turun ke lantai satu untuk mengambil senjata api HS nomor seri H2233001 dan senjata laras panjang jenis Steyr Aug, Kal. 223, nomor pabrik 14USA247 milik korban terlebih dahulu.

Senjata itu diambilnya dari kamar korban dan selanjutnya dibawa atau diamankan ke lantai dua di kamar anak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

"Kemudian Saksi Ricky Rizal Wibowo turun lagi ke lantai satu untuk menghampiri Korban Nofriansyah Yosua Hutabarat yang berada di depan rumah, lalu bertanya kepada Korban Nofriansyah Yosua Hutabarat. 'ada apaan Yos?' dan dijawab oleh Korban Nofriansyah Yosua Hutabarat. 'Enggak tahu Bang, kenapa Kuat marah sama saya…," tertera pada petikan dakwaan itu lagi.

Baca juga: Sebut Ferdy Sambo Hanya Minta Bharada E Hajar Brigadir J, Febry Diansyah: FS Pun Menjadi Panik

Kemudian Bripka Ricky Rizal mengajak korban masuk ke rumah karena dipanggil Putri Candrawathi.

Momen Putri Candrawathi bersandar di bahu Ferdy Sambo saat rekonstruksi pembunuhan Brigadir J berlangsung. Ferdy Sambo diam-diam mencium dan memeluk Putri Candrawathi sebelum rekonstruksi berakhir
Momen Putri Candrawathi bersandar di bahu Ferdy Sambo saat rekonstruksi pembunuhan Brigadir J berlangsung. Ferdy Sambo diam-diam mencium dan memeluk Putri Candrawathi sebelum rekonstruksi berakhir (Youtube channel Kompas tv)

Marah tanpa sebab

Sementara itu, jelang proses persidangan, terbongkar perbincangan Kuat Maruf dengan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Perbincangan antara Kuat Maruf dengan Putri Candrawathi dapat dilihat dalam petikan surat dakwaan jaksa di SIPP PN Jaksel, Rabu (12/10/2022).

Sumber: Kompas TV
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved