Kapolda Terjerat Narkoba
Potret Kampung Bahari yang Jadi Ladang Uang Teddy Minahasa, Punya Kode Rahasia hingga CCTV di Gang
Melihat Kampung Bahari, tempat transaksi narkoba yang dijadikan tempat menjual barang bukti jenis sabu oleh Irjen Teddy Minahasa.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
Petugas pun berlarian sambil meletuskan tembakan peringatan ke arah sumber petasan.
Aksi kejar-kejaran tak terhindarkan dan petugas berupaya menangkap pihak-pihak yang menyerang tadi.
Baca juga: Mantan Ajudan Jusuf Kalla Ditangkap Barkat Nyanyian Anak Buah, Irjen Teddy Minahasa Dijemput Paksa
Bandar Sabu Raup Omzet Ratusan Juta
Lima bandar narkoba asal Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara ditangkap saat polisi menggerebek pesta sabu berkedok family gathering di Puncak, Jawa Barat, Kamis (3/6/2021) kemarin.
Tiga di antaranya merupakan bandar besar, yakni HS, AR, dan MS.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Guruh Arif Darmawan mengatakan, ketiganya merupakan beberapa bandar besar yang selama ini menggerakan peredaran narkoba di Kampung Bahari.
Sedangkan dua lainnya, IR dan AL merupakan bandar kecil kaki tangan HS.
Sepak Terjang HS Alias Bodrex Bandar Besar Kampung Bahari
HS alias Bodrex merupakan yang terbesar.

Ia mempunyai empat lapak jual-beli narkoba di Kampung Bahari.
"HS mempunyai enam orang anak buah, salah satunya AS atau AL yang ditangkap di TKP," kata Guruh di kantornya, Jumat (4/6/2021).
AR dikenal dengan panggilan Lopes.
Ia memiliki dua lapak jual-beli narkoba dan berperan menggerakan massa di Kampung Bahari saat ada penggerebekan.
Baca juga: Jelaskan Hasil Tes Urine Irjen Teddy Minahasa, Kapolri : Bukan Narkoba
Sementara MS alias Muss adalah adik kandung HS.
Ia punya peran penting mendanai peredaran narkoba yang dijalankan kakaknya.
"Dari hasil penyelidikan sementara, tiga tersangka HS, AR, dan MS memiliki jaringan antar pulau," tambah Guruh.