Polisi Tembak Polisi
Soal Kekerasan Seksual di Magelang, Susi Mengaku Lihat Tangan di Pintu Kaca Kamar Putri Candrawathi
Putri Candrawathi melalui kuasa hukumnya membacakan nota keberatan atau eksepsi dalam sidang kasus pembunuhan berencana atas Brigadir J.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
Kemudian pada eksepsi tersebut juga diungkap detik-detik Brigadir J diduga melakukan kekerasan seksual terhadap Putri Candrawathi.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 18.00 tepatnya setelah Bripka RR dan Bhrada E berangkat ke SMA Taruna Nusantara untuk memenuhi kebutuhan anak-anak Ferdy Sambo.
Baca juga: Bentuk Pelecehan Terhadap Putri Candrawathi Terkuak, Brigadir J Disebut Ancam Tembak Ferdy Sambo
Di saat itulah, Putri Candrawathi melihat Brigadir J sudah ada di dalam kamarnya.
"Saksi Putri Candrawathi yang sedang tidur di kamarnya terbangun mendengar pintu kaca kamar miliknya terbuka (pintu kaca merupakan pintu yang memberi sekat antara tangga paling atas dengan lantai 2) dan mendapati Brigadir J telah berada di dalam kamar. Tanpa mengucapkan kata apapun, Brigadir J membuka secara paksa pakaian yang dikenakan oleh Saksi Putri Candrawathi dan melakukan kekerasan seksual terhadap Saksi Putri Candrawathi," jelas pengacara lagi.
Perlakuan Brigadir J itu disebutkan tak sanggup dilawan oleh Putri Candrawathi yang saat itu sedang sakit.

"Bahwa dikarenakan keadaan Saksi Putri Candrawathi yang sedang sakit kepala dan tidak enak badan serta kedua tangannya dipegang oleh Brigadir J, Saksi Putri Candrawathi secara tidak berdaya hanya dapat menangis ketakutan dan dengan tenaga lemah berusaha memberontak," ungkapnya.
Kemudian aksi Brigadir J itu terhenti saat mendengar ada seseorang yang hendak naik ke lantai 2.
Brigadir J pun disebut panik mendengar hal itu dan berusaha mengancam Putri Candrawathi.
"Bahwa tida-tiba terdengar seseorang yang hendak naik ke lantai 2 Rumah Magelang, Brigadir J panik dan memakaikan pakaian Saksi Putri Candrawathi sebelumnya dilepas secara paksa oleh Yosua sambil berkata “tolong bu, tolong bu”. Lalu, Yosua menutup pintu kayu berwarna putih dan memaksa Saksi Putri Candrawathi untuk berdiri agar dapat menghalangi orang yang akan naik ke lantai 2 Rumah Magelang namun Saksi Putri Candrawathi menolaknya dengan cara berusaha menahan badannya," ujarnya.
"Kemudian Yosua membanting tubuh Saksi Putri Candrawathi ke kasur dan kemudian kembali memaksa Saksi Putri Candrawathi untuk berdiri sambil mengancam 'Awas kalau kamu bilang sama Ferdy Sambo saya tembak kamu, Ferdy Sambo dan anak-anak kamu!'," tuturnya.
Saat itu disebutkan pula bahwa Yosua membanting tubuh Putri Candrawathi ke kasur dan memaksanya keluar.
"Dikarenakan Saksi Putri Candrawathi sudah tidak berdaya dan tidak mampu untuk berdiri, Yosua kembali membanting Saksi Putri Candrawathi ke kasur dan selanjutnya memaksa kembali untuk berdiri dengan posisi berdiri di depannya dan memaksa untuk keluar dari kamar. Saksi Putri Candrawathi kemudian dengan sengaja menyenggol keranjang tumpukan pakaian yang terbuat dari plastik yang tidak memantulkan suara yang keras dan menendang-nendangkan kakinya ke pintu kasa dengan harapan ada seseorang yang dapat mendengarnya. Namun sayangnya tidak ada orang yang dapat menghampiri sumber suara tersebut," jelas dia.
Baca juga: Gestur Ferdy Sambo saat Jaksa Baca Dakwaan, Tak Bisa Diam saat Nama Putri Candrawathi Disebut
Pengacara juga mengatakan bahwa saat itu Kuwat Maruf melihat Brigadir J mengendap-endap turun dari lantai 2, padahal ajudan tidak boleh naik ke sana tanpa permisi.
"Kuwat Maruf yang pada saat itu sedang merokok di teras depan jendela rumah, lalu Kuwat Maruf tidak sengaja melihat Yosua turun mengendap-endap. Menurut Kuwat Maruf hal ini tidak wajar mengingat ADC/Ajudan tidak diperkenankan naik ke ruangan atas atau lantai 2 secara sembarangan atau tanpa permisi. Selain itu gelagat Yosua menuruni tangga tampak tak biasa dan teramat mencurigakan. Lalu karena kecurigaan Kuwat Maruf tersebut, Kuwat Maruf hendak menghampiri Yosua namun Yosua lari seolah-olah menghindar dari Kuwat Maruf," kata dia.
Melihat gelagat aneh Brigadir J, Kuwat Maruf pun kemudian meminta Susi untuk melihat kondisi Putri Candrawathi di dalam kamar.