Polisi Tembak Polisi
Ferdy Sambo Bakal Tetap Dihukum Berat Meski Hanya Perintahkan Bharada E 'Hajar', Ini Penjelasannya
Alibi Ferdy Sambo tak pernah perintahkan Richard Eliezer tembak Yosua akan ringankan hukuman ? mantan hakim Albertino Ho mengurai penjelasan detail
Penulis: khairunnisa | Editor: Damanhuri
"Kalau di dalam teori hukum pidana, orang yang melakukan itu (pembunuhan), itu sebenarnya tidak dipidana, justru yang menyuruh melakukan itu yang tidak dipidana. Tapi untuk orang yang melakukan itu tidak dipidana, kita harus melihat dia melakukan itu dalam keadaan apa," pungkas Albertina ho.
Dari uraian tersebut, Ferdy Sambo dapat dikatakan bakal tetap mendapatkan hukuman berat.
Sementara Bharada E bisa saja bebas dari dakwaan.

"Dengan teori seperti ini, berarti kan otaknya tidak mungkin tidak dihukum. Apapun alasannya, ini otak, ide ini muncul dari siapa, ini akan digali hakim di persidangan," kata Albertina ho.
"Jadi jangan dipikir dengan melepas tanggung jawab 'bukan saya yang tembak, hanya menyuruh hajar', sudah ada rangkaian peristiwa hukumnya, menanyakan berani tembak atau tidak, maka sudah sangat jelas siapa otaknya," timpal Rosi.
Terkait kemungkinan Ferdy Sambo dihukum berat tersebut, Albertina ho mengurai penjelasan kembali.
Baca juga: Ferdy Sambo Selalu Pakai Batik Tiap Jalani Sidang di PN Jaksel, Motifnya Curi Perhatian
Albertina ho menyoroti dugaan Ferdy Sambo menyodorkan peluru dan senjata kepada Bharada E sebelum melakukan pembunuhan.
Kendati perintahnya hanya menghajar, maka tindak penembakan yang dilakukan Bharada E bisa jadi perintah pembunuhan.
"Kita merencanakan misalnya untuk menghajar orang, kita lihat, menghajarnya, alat apa yang kita gunakan untuk menghajar ?" imbuh Albertina ho.
"Meskipun terdakwa bilang 'hajar Chard', tapi yang dipersiapkan peluru," pungkas Rosi.
"Nah ini kan tanda tanya, masyarakat juga pasti bertanya 'menghajar kok menyediakannya peluru, menyediakan senjata'. Ini nanti akan kita lihat di persidangan," kata Albertina ho.
Bukan 'Tembak' Tapi 'Hajar'
Febri Diansyah kuasa hukum tim Ferdy Sambo sebelumnya mengungkap pengakuan terbaru kliennya.
Diakui Ferdy Sambo, ia sebenarnya meminta Bharada Richard Eliezer untuk menghajar Brigadir J, bukan menembaknya.
"FS (Ferdy Sambo) memerintahkan 'Hajar Chard', tapi yang terjadi justru penembakan terhadap Brigadir J," ujar Febri Diansyah dilansir dari Warta Kota.