Polisi Tembak Polisi
WhatsApp Reza Adik Brigadir J Diblokir Semua Ajudan Ferdy Sambo Usai Kejadian, Pengacara Curiga
Ternyata Reza adik almarhum Yosua mengaku bahwa nomor WhatsApp-nya langsung diblokir oleh para ajudan Ferdy Sambo usai Brigadir J tewas
Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Fakta baru terkait kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat ( Brigadir J) kembali diurai sang pengacara.
Martin Lukas Simanjuntak, kuasa hukum Brigadir J mengungkap cerita dari adik almarhum, Bripda Reza Hutabarat.
Ternyata nomor WhatsApp Reza diblokir oleh semua ajudan Ferdy Sambo.
Lantaran hal tersebut, Reza tak bisa menghubungi para ajudan mantan Kadiv Propam Polri itu guna meminta kejelasan atas kematian Brigadir J.
"Berdasarkan informasi dari adik korban almarhum Brigadir Yosua yaitu Reza, seluruh ajudan Ferdy Sambo memblok nomor WhatsApp beliau, Reza," kata Martin Lukas Simanjuntak dalam tayangan Kompas TV dilansir TribunnewsBogor.com pada Senin (31/10/2022).
Tak cuma satu, Reza mengaku nomor WhatsApp-nya diblokir semua ajudan Ferdy Sambo.
Kejadian itu terjadi pasca-pembunuhan Brigadir J pada 8 Juli 2022 di Duren Tiga, rumah dinas suami Putri Candrawathi.
"Saya melihat, kalau memang mereka kooperatif atau tidak memihak atasannya, kenapa kok mereka serempak ramai-ramai memblok WA Reza," kata Martin.
"Ini kapan ? waktu kejadian atau sebelum kejadian atau sekarang ?" tanya Bayu presenter Kompas TV.
"Pasca-kejadian (usai tanggal 8 Juli 2022)," pungkas Martin.
Perihal cerita Reza tersebut, Martin mencurigai sesuatu.
Baca juga: Daftar 5 Kebohongan Susi ART Putri Candrawathi Menurut Bharada E, Ferdy Sambo Pisah Rumah dari Istri
Yakni terkait dengan dugaan para ajudan Ferdy Sambo juga bagian dari perencanaan pembunuhan Brigadir J.
"Ini ada dua kemungkinan. Pertama mereka merasa bersalah. Kedua mereka adalah bagian dari perencanaan tersebut. Ada dua dugaan," kata Martin.
Terkait temuan itu, Martin pun mengkhawatirkan keterangan dari para ajudan Ferdy Sambo yang bersaksi di persidangan hari ini.
Menurut Martin, para saksi yang dihadirkan yakni ajudan Ferdy Sambo sejatinya punya relasi langsung dengan sang terdakwa pembunuhan Brigadir J.
"Keterangan saksi ini kan nanti harus diselaraskan dengan saksi lain. Saya paham betul sebagian saksi yang dihadirkan ini memang memiliki hubungan antara penerima dan pemberi upah. Dalam hukum perdata, kesaksian mereka sebenarnya tidak boleh di persidangan," ujar Martin.
Ia pun berujar bahwa masyarakat harus jeli melihat keanehan pada kesaksian para ajudan Ferdy Sambo di persidangan.

Sebab nyatanya, para ajudan dan ART Ferdy Sambo serta Putri Candrawathi adalah orang yang digaji oleh dua terdakwa tersebut.
"Kita yang memiliki akal sehat perlu juga mencurigai manakala nanti keterangan saksi ini meringankan majikannya. Seperti Susi ini kan bayaran dari Ferdy Sambo dan Putri. Damianus juga menerima upah," imbuh Martin.
"Kalau nanti menyudutkan Eliezer maka ini suatu hal yang lumrah. Nanti hakim lah yang jadi penentu, apakah akan mengambil kesaksian mereka sebagai alat bukti," sambungnya.
Seperti diketahui, para ajudan hingga ART Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi dihadirkan dalam persidangan dengan terdakwa Bharada E.
Susi hingga Daden ajudan Ferdy Sambo memberikan keterangan di depan majelis hakim terkait kasus kematian Brigadir J.