UMK Bogor 2023

Soal UMK 2023 Naik, Disnaker Beberkan Tantangan Yang Harus Dihadapi Perusahaan di Kota Bogor

Menurut Disnaker, salah satu faktor yang harus dilakukan perusahaan adalah menjamin ketenaga kerjaannya para karyawan yang bekerja di tempat tersebut.

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Bogor, di Jalan Doktor Sumeru, Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Kamis (3/11/2022) 

Dampak realitas yang terjadi saat ini, memang dirasa perlu dicarikan solusi terbaik.

Faktor produksi yang tinggi, kemudian laju lainnya yang menjadi faktor kenaikan UMK ini harus terus diperhatikan dan dihadapi oleh perusahaan.

Belum lagi, saat ini, dunia sedang dihadapkan dengan isu resesi global.

"Artinya jangan lagi mengejar UMK yang tinggi. Dengan dampak resesi hari ini.
Kalau saya hari ini melihatnya bagaimana produksi perusahaan itu sendiri. Apakah bisa produksi atau tidak. Itu saja," tambahnya.

Lalu, Elia menambahkan, tidak melulu perusahaan bisa mencakupi gaji para karyawan sesuai dengan UMK Bogor.

Baca juga: UMP 2023 Dipastikan Naik, Cek Perbandingan Besaran UMK Bogor dari 2019 hingga 2022

Secara data yang dimilikinya, memang beberapa perusahaan di Kota Bogor belum menetapkan gaji karyawannya sesuai dengan UMK Bogor.

"Jadi, gaji itu kesepakatan dengan perusahaan. Apakah semua menerapkan? Kita pun tidak bisa juga memaksakan UMK itu naik," tambahnya.

Elia membeberkan, ketika perusahaan tidak lancar dalam hal produksi, mungkin bisa saja kenaikan UMK ini hanya sebatas angan.

Disnaker pun mewaspadai faktor keterlamabatan produksi dan daya jual perusahaan itu sendiri.

"Gabisa juga kita paksakan. Jadi gini, apa gunanya mengejar UMK tinggi tapi produksi dan daya jualnya rendah. Mau digimanain itu barang," katanya.

Akan menjadi problematika baru ketika faktor itu tidak dilihat oleh perusahaan.

"Memunculkan masalah baru. Kita hari ini bagaimana mewanti-wanti terkait resesi global saat ini," ungkapnya.

Hal itu pun harus segera dicarikan solusi ketika UMK benar-benar diputuskan naik atau tidak.

Menurut Elia, salah satu faktor yang harus dilakukan perusahaan adalah menjamin ketenaga kerjaannya para karyawan yang bekerja di tempat tersebut.

"Sarannya sedikit mungkin di PHK dan dirumahkan. Itu yang harus disolusikan. Itu yang harus diwaspadain. Kita harus reliastis hari ini," katanya.

"Bagaimana perlindungan jaminan sosialnya, BPJS ketengakerjaannya. Yang kita utaman kepesertaan mereka. Tempat kerjanya. Yang kita kejar itu. Bukan upah hari ini. Kira-kira bisa diterima gak oleh perusahaan," tegasnya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved