Polisi Tembak Polisi
Sosok Santo, Anak Buah Sambo yang Arahkan Sopir Ambulans Jenazah Brigadir J, Bentak Penyidik di TKP
Sopir ambulans bernama Ahmad Syahrul Ramadhan mengungkap bahwa ia diarahkan oleh petugas Provos Polri, mulai dari menangani jenazah Brigadir J.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
"Ya Bapak Santo itu," kata sopir ambulan itu.
"Yang menyuruh juga salah satu anggotanya naik ke mobil untuk menemani kamu?," tanya JPU lagi.
"Iya pak," kata Ahmad Syahrul Ramadhan membenarkan.
Kemudian JPU pun mempertegas sosok Santo yang dimaksud oleh Ahmad Syahrul Ramadhan tersebut.
"Yang kamu maksud ini, Pak Santo yang naik mobil Pajero yang kau sebutkan tadi?," tanya JPU.
"Iya pak," ujar Ahmad Syahrul Ramadhan yakin.
"Terus Pak Santo itu mengiringi kamu ke rumah sakit apa tidak?," tanya JPU lagi.
"Iya pak, di (posisi) depan, beliau naik mobil Pajero, mobil dinas, rotator biru, jadi kepala iringan," jelasnya.
Siapa Sosok Santo?
Rupanya sosok Santo yang dimaksud oleh Ahmad Syahrul Ramadhan adalah Kombes Susanto yang merupakan eks Gakkum Roprovost Divisi Propam Polri.
Ia terseret kasus pembunuhan Brigadir J dan disebut menghilangkan barang bukti di TKP.
Tak hanya mengarahkan Ahmad Syahrul Ramadhan, Kombes Susanto atau Santo juga merupakan anak buah Ferdy Sambo yang membentak Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit sesaat setelah pembunuhan Brigadir J terjadi pada Jumat, 8 Juli 2022.
Fakta ini diungkapkan AKBP Ridwan Soplanit saat bersaksi dalam persidangan obstruction of justice atas terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022).
Awalnya, Ridwan dan anggotanya selesai melakukan olah TKP di rumah dinas Ferdy Sambo di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan yang menjadi lokasi terbunuhnya Brigadir Yosua.
Setelah mengumpulkan barang bukti, anak buah Ferdy Sambo yakni eks Kabag Gakkum Roprovost Divisi Propam Polri Kombes Susanto mengambil senjata api milik Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E dan Brigadir Yosua.