Polisi Tembak Polisi

Tak Ada Rasa Sedih, Pakar Sebut Adegan Romatis Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Hanya Settingan

Pakar Gestur dan Mikro Ekspresi Monica Kumalasari menyoroti romantisme yang dipamerkan oleh Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di persidangan.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
Kolase Kompas.com
Pakar Gestur dan Mikro Ekspresi Monica Kumalasari menyoroti romantisme yang dipamerkan oleh Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di persidangan. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pakar Gestur dan Mikro Ekspresi Monica Kumalasari menyoroti romantisme yang dipamerkan oleh Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di persidangan.

Dua kali dipertemukan dalam ruang sidang, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi tampak memamerkan adegan romantis di depan hakim dan pengunjung sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Bahkan saat rekonstruksi peristiwa pembunuhan Brigadir J, keduanya juga sempat memamerkan hal serupa.

Awalnya, Monica Kumalasari mengira bahwa hal itu merupakan kebiasaan yang kerap dilakukan oleh Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo.

Namun setelah mendengar penegasan dari kuasa hukum Ferdy Sambo yang meminta untuk tidak mempertanyakan hubungan pernikahan antara kliennya itu, dirinya justru jadi bertanya-tanya.

Ia pun menduga bahwa keromantisan yang diperlihatkan kedua pasangan tersebut selama ini memang sengaja diciptakan alias bukan kebiasaan yang sesungguhnya.

Awalnya, Monica Kumalasari menyoroti soal permintaan maaf yang disampaikan Ferdy Sambo kepada pada ajudannya.

"Ketika Ferdy Sambo menyampaikan permintaan maafnya, dari wajahnya ini saya tidak bisa mendapatkan emosi-emosi yang terlibat di situ terutama adalah empati emosional," kata Monica Kumalasari dilansir dari Youtube Official iNews, Rabu (9/11/2022).

Biasanya, kata dia, empati emosional yang terlihat ketika seseorang menyatakan permohonan maafnya, pasti ada ekspresi atau emosi rasa sedih.

Namun dalam hal ini ia tidak melihat adanya rasa sedih itu dalam diri Ferdy Sambo.

Baca juga: Kaget Tiba-tiba Dipeluk Susi, Ferdy Sambo Senyum Sambil Elus Punggung ART-nya

"Di dalam ekspresi wajahnya tidak menampilkan emosi ini (sedih), begitu juga kalau kita lihat dari gesturnya," ungkap dia.

Menurut dia, gestur Ferdy Sambo saat meminta maaf tidak seperti orang yang sedang sungguh-sungguh.

"Biasanya kalau orang dengan rasa sedih atau empati maka itu ada low power pose. Tapi beliau (Ferdy Sambo) tetap menampilkan gestur yang tetap tegak seperti sedang menyampaikan sesuatu," lanjutnya.

Kemudian ia juga mengamati dari suara keluar dari mulut Ferdy Sambo saat menyampaikan permintaan maaf itu.

"Di sini ketika menyampaikan ini juga tidak terdapat nada-nada kesedihan. Kemudian yang saya lihat justru blinking rate-nya juga meningkat, biasanya merupakan tanda bahwa seseorang ini stress, atau juga kondisi seseorang sedang berpikir keras," tutur dia.

Kemudian ia pun mengaku bertanya-tanya dengan adegan romantis yang kerap ditampilkan keduanya dalam persidangan.

Pakar Gestur dan Mikro Ekspresi Monica Kumalasari
Pakar Gestur dan Mikro Ekspresi Monica Kumalasari menyoroti romantisme yang dipamerkan oleh Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di persidangan.

"Kalau kita melihat dari statement analisis, yang disampaikan oleh kuasa hukumnya, beliau mengatakan bahwa pada tanggal 7 Juli ada wedding anniversary, saya perlu sampaikan bahwa semuanya berjalan dengan baik-baik, tetapi jangan sampai ada pihak-pihak yang kemudian mempertanyakan mengenai relationship di antara kedua pasangan ini," kata dia meniru pernyataan kuasa hukum Ferdy Sambo.

Ia lalu menyinggung soal adegan romantis yang dipamerkan keduanya, mulai dari saat rekonstruksi hingga dalam dua kali persidangan.

"Awalnya saya mengira ini adalah baseline mereka, karena mereka mengadakan wedding anniversary, kemudian ini nampak dalam kondisi yang dilihat oleh umum," kata dia.

Namun ia justru menjadi heran saat mendengar pernyataan dari kuasa hukumnya itu.

Baca juga: Tak Terima Nama Brigadir J Buruk, Kakak Yosua Bongkar Kondisi Rumah Tangga Ferdy Sambo Sebenarnya

"Jadi kita berpikir bahwa ini adalah gesture atau culture dari pasangan tersebut. Tetapi ketika statement ini disampaikan oleh kuasa hukumnya, kita menjadi mempertanyakan kembali. Apakah gesture yang terlihat ini adalah merupakan sesuatu yang dikonstruksikan untuk mendapatkan image romantis," jelas dia.

Ia pun tak menampik jika adegan romantis yang dipamerkan keduanya itu semata-mata hanya sandiwara saja.

"Awalnya saya mengira itu adalah suatu baseline, tapi ketika di-highlight oleh kuasa hukum, kita boleh saja berhipotesis bahwa ini sengaja diciptakan," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved