Terpilih Secara Aklamasi, Prof Arif Satria Kembali Pimpin IPB University Periode 2023-2028
"Prof Arif Satria diumumkan sebagai rektor terpilih secara aklamasi pada pukul 13:09 WIB," kata Ketua MWA IPB University, Prof Dr Tridoyo Kusumastanto
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Prof Arif Satria kembali terpilih menjadi Rektor IPB University untuk yang kedua kalinya periode 2023-2028.
Prof Arif Satria terpilih secara aklamasi pada Rabu (9/11/2022) siang tadi.
Arif terpilih usai mengikuti pencalonan yang diikuti bersama 20 peserta lain.
Dalam proses perjalanan, tersisa enam peserta yang siap untuk maju sebagai Rektor IPB University ini.
Setelah itu, berkas atau dokumentasi administrasi pun diserahkan ke enam peserta dan dilakukan verifikasi oleh Senat Akademik (SA) IPB University.
Baca juga: Jelang Akhir Tahun, LPPM IPB University Gelar Monev Riset BIMA Tahun 2022
Kemudian, setelah dilakukan evaluasi keabsahan dokumen, hanya tersisa dua peserta yang memenuhi syarat maju sebagai calon Rektor IPB University. Yakni, Prof Arif Satria dan Dr Sahara.
Kemudian, dari hasil Sidang Paripurna Terbuka Majelis Wali Amanat (MWA) IPB 'Dengar Pendapat Calon Rektor dengan Pemangku Kepentingan' yang dilakukan di Kampus IPB Baranangsiang, Rabu (9/11/2022) Prof Arif Satria terpilih secara aklamasi sebagai Rektor IPB University periode 2023-2028.
"Prof Arif Satria diumumkan sebagai rektor terpilih secara aklamasi pada pukul 13:09 WIB," kata Ketua MWA IPB University, Prof Dr Tridoyo Kusumastanto dalam konferensi pers penetapan rektor IPB periode 2023-2028.
Rektor IPB University terpilih, Prof Arif Satria mengapresiasi dan menyambut baik proses pencalonan yang sudah berjalan dengan baik ini.
Dirinya menyebut, ada beberapa tantangan yang akan dilakukan semasa kepemimpinannya kali ini yang dirasa berbeda dalam kurun waktu lima tahun lalu.
"Pada hari ini Alhamdulillah proses sudah berjalan dengan baik, saya mengucapkan apresisi kepada Civitas Akademik dan juga Majelis Wali Amanat yang telah menetapkan saya sebagai rektor IPB Periode 2023-2028," katanya dalam sambutan.
Arif pun menceritakan, ada yang membedakan saat dia terpilih lima tahun lalu.
Baca juga: Cetak Prestasi, Permainan Edukatif Karya Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University Lolos Pimnas
Dimana saat itu (lima tahun lalu), IPB University menggaungkan isu tentang distrupsi revolusi industri 4.0.
Namun, isu tersebut berbeda arahnya ketika dua tahun belakangan ini, muncul isu lain dimana Indonesia dihadapkan dengan isu pandemi Covid-19 dan masalah perang geopolitik yang berdampak serius pada tatanan global.
Sedangkan, sampai saat ini, IPB University pun dituntut untuk bisa merespon tantangan perubahan ini dengan membuat langkah kongkrit bagi masyarakat.
"Kekuatan yang dimiliki IPB adalah kekuatan inovasi, inovasi sudah sangat banyak dan relevan, ketika harus menghadapi tantangan untuk mendisertivikasi produk pangan lokal," jelasnya.
Dibawah kepemimpinanya saat ini, kata Arif, IPB akan terus tetap berkobtribusi secara positif melakukan aksi nyata di masyarakat mengatasi krisis pangan.
"Kenapa, karena dengan harga gandum yang semakin lama semakin meningkat akibat stok tertahan di Rusia-Ukrania sebanyak 2.07 juta ton, maka saatnya kita harus beralih ke pangan lokal, yang bisa mensubtitusi, seperti pangan dari mokaf, sorgu, sagu, dan sebagainya," sambungnya.
Arif menyebut, IPB memiliki kekuatan melalui inovasi IPB yang sangat banyak untuk dapat berkontribusi membantu pemerintah.
"Itulah saatnya IPB untuk perkerasan, menerapkan varitas 3s, 9g, 10g, untuk produk pangan lokal yang bisa disubtitusi. Saya kira itu hal terpenting saat ini, begutu kita bericara persoalan nasional kita berbicara pangan," tandasnya