Temuan Mayat Satu Keluarga

Gelagat Satu Keluarga yang Tewas Disorot Tukang Kue Langganan, Almarhumah Beda dari Ibu-ibu Lain

Tukang kue langganan mengurai penampilan serta gelagat satu keluarga yang ditemukan tewas di perumahan Citra Garden, Kalideres

Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
kolase Tribun Jakarta
Tukang kue langganan mengurai penampilan serta gelagat satu keluarga yang ditemukan tewas di perumahan Citra Garden, Kalideres pada Kamis (10/11/2022) 

Dugaan Meninggal karena Kelaparan

Kematian Rudyanto yang masih misteri menimbulkan beragam isu serta dugaan. Termasuk soal dugaan keluarga Rudyanto meninggal karena kelaparan.

Dugaan itu terkait dengan autopsi sementara yang tak melihat adanya makanan atau minuman di lambung empat jenazah keluarga Rudyanto.

Terkait isu Rudyanto sekeluarga meninggal dunia karena kelaparan, hal itu dibantah Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan.

"Iya, dalam arti bukan kelaparan terus mati, tapi ini masih kami dalami lebih lanjut lagi," kata Endra Zulpan dikutip dari Tribunnews.com.

Untuk diketahui, isu kelaparan sempat diduga jadi penyebab kematian satu keluarga itu.

Tukang kue langganan mengurai penampilan serta gelagat satu keluarga yang ditemukan tewas di perumahan Citra Garden, Kalideres pada Kamis (10/11/2022)
Tukang kue langganan mengurai penampilan serta gelagat satu keluarga yang ditemukan tewas di perumahan Citra Garden, Kalideres pada Kamis (10/11/2022) (kolase Tribun Jakarta)

Lantaran isu tersebut, penyidik Polda Metro Jaya mengaku enggan terburu-buru menyimpulkan penyebab kematian satu keluarga Rudyanto.

"Jadi, belum bisa disampaikan dulu ya. Tapi ya kemungkinannya memang ya tidak mengarah mati karena kelaparan begitu ya," tutur Endra Zulpan.

Di sisi lain, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan bahwa kasus itu sudah ada titik terang.

"Tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Barat memperoleh titik terang dalam penyelidikan berdasarkan metode penyelidikan induktif maupun deduktif," imbuh Hengki Haryadi.

Namun, pihaknya masih belum mau membeberkan seperti apa titik terangnya lantaran pihaknya masih terus meminta pertolongan para ahli.

"Polda Metro Jaya saat ini melaksanakan kolaborasi interprofesi scientific crime investigation melibatkan berbagai disiplin keahlian," tutur Hengki Haryadi.

"Seperti forensik dan medikolegal, pathologi anatomi, psikiatri dan psikologi forensik, toksikologi forensik dan ahli DNA. Selain kedokteran forensik, Polri juga melibatkan para ahli dari Universitas Indonesia," lanjutnya.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved