Viral di Medsos
Viral Perundungan Siswa SMP, Korban Disiksa Hingga Pingsan di Ruang Kelas, Ini Penjelasan Disdik
Sejauh ini masih diselidiki man, karena guru-gurunya berdalih ga tau, dan temen-temen sekelasnya juga ga mau cerita, pada takut, gw ga tau kenapa
Penulis: Reynaldi Andrian | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Viral kasus perundungan yang terjadi di SMP Plus Baiturrahman, Kota Bandung.
Berawal dari postingan akun @salmandoang di Twitter, video yang berdurasi 40 detik itu viral dan banyak ditanggapi netizen.
Menurut @salmandoang dalam postingannya, bullying itu terjadi di SMP Plus Baiturrahman, Bandung.
Lalu, iapun menjelasnya bahwa kejadian siang ini (kamis) pada jam sekolah. Korban adalah keluarga kawannya, hingga dilarikan ke RS setelah pingsan.
Bahkan, @salmandoang menunjukkan pecakapan komunikasinya dengan keluarga korban yang ditangkap layar dan diposting di Twitter-nya.
Dalam percakapannya @salmandoang yang dipanggil Man oleh keluarga korban (Jek) menanyakan perihal kondisi korban.
Baca juga: Tiga Bocah yang Jadi Tersangka Kasus Bully Bocah SD di Tasikmalaya hingga Meninggal Tak Ditahan
Viral di Twitter
"Gimana kondisi ponakan lo sekarang?" tanyanya.
"Baru keluar RS man, tadi abis di rontgen kepalanya," kata keluarga korban.
Lanjut, iapun menanyakan hasil dari rontgen tersebut.
"Terus gimana hasil?" katanya Man.
"Kata dokter Alhamdulillah saatbini ga ada yang membahayakan man, tapi gw jauh lebih worry ke mental health nya dia, dan ini temen sekelas yang tiap hari dia pasti bakal ketemu," jawab Jak keluarga korban.
"Alhamdulillah, kalo dapet nama bullynya, laporin aja jak, kalo terhalang pasal di bawah umur, seenganya kita rampas empati orang buat dia, bahaya jak, kalo kejadian lagi gue yakin ga bakal ada videonya lagi," balas Man.
"Iya man, ini sedang kita proses juga man yang bikin sakit itu adalah sekolahnya ga bereaksi apa-apa setelah pihak keluarga ngadu kesana, bahkan terkesan menutup-nutupi, ini untung divideoin tuh man, tapi kata temen-temennya itu udah sering kejadian, tapi baru kali ini di videoin," kata Jak.
"Oke jak, udah rame nih. Jak, kalo boleh tau, ada duduk permasalahannya ga? terus udah sampe mana kasusnya?," Sambung Man.
"Sejauh ini masih diselidiki man, karena guru-gurunya berdalih ga tau, dan temen-temen sekelasnya juga ga mau cerita, pada takut, gw ga tau kenapa, sejauh ini senin pihak keluarga rencananya akan datang ke sekolah lagi untuk melanjutkan prosesnya disana, karna besok dan minggu sekolah tutup, terus besok akan dihubungi pihak keluarga pembully ini, menghubungi," jelas Jak.
"Okee jak, trims, kasih kabar baik atau buruknya ya," balas Man.
Bahkan, dari postingan akun @salmandoang ini hingga viral, pihak sekolah pun langsung tergerak untuk menanggapi kasus yang terjadi di lingkungan pendidikannya.
"Orangtuanya juga ngakuin anaknya terlalu pendiam. Pagi man, man sorry gw mau update cased ponakan gw jadinya pagi ini abang gw dipanggil ama kepsek ke sekolah man, gara-gara udah banyak yang nyerang sekolah via medsos, makasih banyak ya man, berkat lu dan temen-temen pergerakan penyelesaian cased ini jadi lebih cepet," papar Jak.
"Okeee jak, tetep kabarin ya," balas Man.
"Ya man, tadi udah gw follow up nih man, nanti akan ada wawancara langsung ama orangtua, gw pantau terus tweet lu di Twitter, luar biasa, makasih ya man, itu nambah kekuatan di kami keluarga korban," kata Jak.
"Alhamdulillah viral jak, seenganya instansi terkait ga bakal tutup mata lagi," jelas Man.
Baca juga: Ngamuk di Sekolah Gara-gara Adiknya Di-bully, Pemuda Ini Terancam Dilaporkan Kepsek ke Polisi
Dengan kejadian yang sudah viral ini, pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Kota Bandung langsung menanggapinya.
Tanggapan Sekolah
Pihak sekolah pun menanggapinya yang disampaikan oleh Kepala Sekolah melalui postingan di akun Instagram bdg.disdik
"Bahwa hal tersebut erjadi pada hari kamis (17/11/2022) selanjutnya pada Jumat (18/11/2022) para orang tua sudah dipertemukan dan penyelesaian akan terus dilaksanakan hingga pendampingan melalui program PANDAWA dan ROOTS yang akan dikoordinasikan oleh Bapak Pathah Mubarok dan Sabrina Sarah sebagai para Fasilitator tingkat nasional," kata kepala sekolah.
Tanggapan Disdik
Sementara itu, Disdik Kota Bandung melalui siaran pers yang diposting langsung di website resminya, disdik.bandung.go.id menanggapi soal perundungan tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar mengatakan pihaknya langsung berkomunikasi dengan sekolah.
Juga menugaskan Pengawas pembina ke lokasi untuk mengetahui dan memberikan pembinaan terhadap sekolah pada Sabtu (19/11/2022).
Selain itu, Disdik Kota Bandung melalui para pengawas sekolah telah melakukan pertemuan dengan para siswa yang terlibat didampingi Polsek setempat.
Baca juga: Pemuda yang Viral karena Bully Bocah di Bogor Gemeteran Minta Maaf: Cuma Bercanda Doang
“Tindaklanjutnya kami sudah menugaskan Pengawas Sekolah serta Tim Pandawa melalui program ROOTS yang akan dipimpin oleh Sabarina Sarah sebagai Fasilitator Nasional Program ROOTS sebagai upaya pendampingan siswa,” kata Hikmat, Bandung, Sabtu (19/11/2022).
Dinas Pendidikan telah memberi pembinaan dan teguran kepada sekolah. Namun terkait tindaklanjut lainnya hal ini masih dalam pertimbangan.
“Sekolah sudah diberi teguran, Prioritas adalah memberikan pendampingan secara psikologis anak.” tegasnya.
Ia berharap kejadian perundungan di lingkungan sekolah seperti ini tidak ada akan pernah terjadi lagi khususnya di Kota Bandung.
“Untuk Kepala Sekolah, Ibu Bapak Guru mohon untuk terus pantau kegiatan para siswa. Bimbing, beri pemahaman tentang pendidikan karakter hingga sikap saling menghargai satu sama lain,” ujarnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung, Tantan Syurya Santana menjelaskan pihak Disdik prihatin dengan kejadian Perundungan ini. Selama ini telah dilakukan pembinaan dan edukasi kepada para Kepala Sekolah, Tenaga Pendidik dan Kependidikan di Satuan Pendidikan terkait kekerasan di sekolah.
Tantan menegaskan, bahwa ini sebagai pembelajaran agar sekolan melakukan langkah-langkah untuk antisipasi adanya kejadian kekerasan di sekolah.
“Sekali lagi kami mengharapkan sekolah lebih dapat menjaga dan dapat melindungi siswa dari tindak kekerasan atau perundungandi sekolah. Tentunya
orang tua juga, kami mohon bantuannya untuk berperan di lingkungan keluarga masing-masing," jelasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bogor/foto/bank/originals/Bullying-siswa-SMP-di-Kota-Bandung.jpg)