Polisi Tembak Polisi

Viral Reaksi Putri Candrawathi Saat Disebut Kalah Cantik dari Vera Simanjuntak, Langsung Buka Masker

Reaksi terdakwa Putri Candrawathi saat di bandingkan dengan kekasih Brigadir J, Vera Simanjuntak viral di media sosial.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase/Ist
Reaksi terdakwa Putri Candrawathi saat di bandingkan dengan kekasih Brigadir J, Vera Simanjuntak viral di media sosial. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Reaksi terdakwa Putri Candrawathi saat di bandingkan dengan kekasih Brigadir J, Vera Simanjuntak viral di media sosial.

Hal itu setelah video jalannya sidang kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J banyak diunggah di TikTok.

Pada sidang tersebut, jaksa penuntut umum (JPU) kasus pembunuhan Brigadir J membandingkan antara Vera Simanjuntak dengan Putri Candrawathi.

Tak tanggung, jaksa menyebut Vera Simanjuntak lebih cantik daripada istri Ferdy Sambo tersebut.

Jaksa juga mengatakan kalau Putri Candrawathi itu usianya sudah tua.

Pada video yang viral itu juga jaksa blak-blakan menyebut bahwa kekasih Vera Simanjuntak secara fisik lebih cantik daripada Putri Candrawathi.

Lalu yang jadi viral pada video tersebut yakni reaksi Putri Candrawathi saat dirinya di bandingkan dengan Vera Simanjuntak.

Tampak Putri Candrawathi terlihat tersinggung karena disebut kalah cantik dari kekasih Brigadir J tersebut.

Bukan cuma itu saja, pada video yang viral di TikTok itu juga jaksa penuntut umum mengungkap dugaan bahwa bisa jadi justru Putri Candrawathi yang melecehkan Brigadir J.

Padahal selama ini, pihak Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo kekeuh bahwa Brigadir J telah melakukan pelecehan seksual.

Di video berdurasi 1 menit itu tampak Putri Candrawathi yang menggunakan pakaian serba hitam tengah duduk mendengar dakwaan dari jaksa penuntut umum.

Menurut jaksa penuntut umum pada sidang yang berlangsung Selasa 1 November 2022 itu, belum tentu Brigadir J dihabisi karena diduga melakukan pelecehan seksual pada Putri Candrawathi.

Baca juga: Febri Diansyah Ungkap 4 Bukti Putri Candrawathi Korban Pelecehan Seksual, Susi dan Kuat Jadi Kunci

"Bu Putri Candrawathi ini sudah tua, calon istri Brigadir J (Vera Simanjuntak) ini cantiknya bukan main. Tidak ada saksi yang melihat bahwa terjadi kekerasan seksual secara langsung, Bahkan Susi pun hanya melihat Bu Putri tergeletak," kata JPU pada sidang yang berlangsung di PN Jaksel, Selasa (1/11/2022).

Bahkan menurut jaksa penuntut umum, bisa saja kejadiannya justru terbalik, yakni Putri Candrawathi yang berupaya melecehkan Brigadir J.

"Pernah tidak kita berpikir bahwa, bisa saja yang terjadi bukan Briagdir J yang mencoba melakukan kekerasan seksual kepada Bu Putri Candrawathi, tapi Bu Putri yang ingin melakukan pelecehan seksual terhadap ajudan dari suaminya," kata jaksa penuntut umum.

Mendengar dakwaan jaksa penuntut umum itu, Putri Candrawathi yang semula menggunakan masker tampak membuka maskernya itu.

Kemudian, Putri Candrawathi memperlihatkan ekspresi kesal atau jengkel saat jaksa penuntut umum mengatakan pelecehan belum tentu dilakukan oleh Brigadir J terhadapnya, malah justru bisa saja sebaliknya (Putri yang lakukan pelecehan seksual ke Brigadir J).

"Kita merujuk ke pasal 1 angka 4 ya, undang-undang nomor 12 tahun 2022, tidak ada definisi korban itu harus perempuan. Korban bisa siapa saja, bahkan laki-laki pun bisa dilecehkan secara seksual. Nah sekarang yang bisa menjamin Brigadir J adalah pelaku atau korban itu siapa?" tambah jaksa penuntut umum.

Brigadir J Lebih Mendekati Korban Pelecehan

Pernyataan jaksa itu juga senada dengan Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri justru menduga bahwa jangan-jangan sebenarnya Brigadir J yang menjadi korban kekerasan seksual.

Hal itu, kata dia, dilihat dari pernyataan para saksi termasuk kuasa hukum Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi soal sifat dan kepribadian Brigadir J.

Menurut dia, keterangan para saksi soal Brigadir J yang tempramental dan lainnya bisa jadi sebagai imbas dari kekerasan seksual yang dialami oleh almarhum.

Baca juga: Hakim Sengaja Hadirkan Susi untuk Rugikan Putri, Kesaksian ART Ferdy Sambo Akan Merusak Saksi Lain

Sebab kata dia, apa yang dikatakan para saksi itu mendekati prilaku para korban kekerasan seksual.

Sementara itu Putri Candrawathi yang mengaku jadi korban kekerasan seksual, justru tidak memperlihatkan dirinya sebagai korban.

Ia pun berharap dugaan Brigadir J sebagai korban kekerasan seksual ini juga harusnya bisa dilakukan penyelidikan lebih dalam.

Reza Indragiri awalnya menyinggung pernyataan para saksi soal sifat Brigadir J semasa hidup.

"Tidak hanya kepribadian ganda, kita simak kembali perkataan sejumlah saksi, mendiang Brigadir Yosua itu disebut pemarah alias tempramental, kemudian juga disebut suka dugem, suka minta dicarikan perempuan. Sehingga terkonotasi bahwa Brigadir Yosua ini punya akhlak yang sedemikan buruk terhadap lawan jenis," kata dia dilansir dari Apa Kabar Indonesia Malam di Youtube tvOneNews, Senin (14/11/2022).

Alih-alih menyudutkan Brigadir J, kata dia, tudingan itu justru mengarah bahwa almarhum merupakan korban kekerasan seksual.

"Kalau saya membayangkan, sebutan itu justru lebih lekat ke mendingan Brigadir Yosua sebagai korban kekerasan seksual, bukan pelaku kekerasan seksual," jelasnya.

Ia pun kemudian membandingkan tabiat dan perilaku Brigadir J itu dengan Putri Candrawathi yang mengklaim dirinya merupakan korban kekerasan seksual.

"Sepanjang sepemahaman saya, kecil sekali kemungkinan atau bahkan mungkin tidak ada orang yang mengaku sudah mengalami kekerasan seksual lalu mengekspose ke hadapan publik, ia perkenalkan dirinya lalu dia sebut namanya," kata Reza Indragiri.

Tak hanya itu, ia juga menyoal respon Putri Candrawathi yang justru tak mau terbuka saat didatangi LPSK.

"Juga sulit diterima oleh akal saya bahwa orang yang mengklaim sebagai korban kekerasan seksual ini justru resisten ketika didatangi oleh LPSK," tambahnya.

Hal itu juga yang membuatnya prihatin karena Komnas HAM dan Komnas Perempuan pada salah satu rekomendasinya menyimpulkan diduga kuat sudah terjadi kekerasan seksual terhadap Putri Candrawathi dan merekomendasikan atau mendorong penegak hukum untuk melakukan investigasi.

Padahal menurut dia, dilihat dari hal itu saja Putri Candrawathi jauh dari profil korban kekerasan seksual.

"Sementara Brigadir Yosua yang sekali lagi disebut pemarah dan tidak suka berinteraksi dengan teman-teman, suka dugem, minta dicarikan perempuan, dan berkepribadian ganda, boleh jadi dialah sesungguhnya yang mengalami kekerasan seksual itu, bahkan secara berulang kali," ungkap Reza Indragiri.

Baca juga: Dituding Lecehkan Putri, Brigadir J Disebut Lebih Mendekati Jadi Korban Kekerasan Seksual

"Itu bentuk pelampiasannya?," tanya host.

"Tepat !," kata Reza Indragiri lagi.

Menurut dia, akan sulit bagi korban kekerasan seksual untuk berkata-kata keluar bahwa saya mengalami kekerasan.

"Sebagian ilmuan pun mengatakan bahwa trauma akibat kekerasan seksual adalah trauma di atas trauma. Itu menunjukkan bahwa guncangan itu sedemikian hebat dialami korban. Lebih-lebih lagi ketika korban ini berjenis kelamin laki-laki, yang dianggap oleh masyarakat awam sebagai sosok yang memegang kekuatan," bebernya.

Hal itu membuat korban kekerasan seksual yang berjenis kelamin laki-laki ini semakin sulit mengatakan kepada siapapun bahwa sudah mengalami penderitaan sekian lama.

"Mulutnya bisa diam tapi tanda-tanda yang dialami akibat kejahatan seksual itu dari hari ke hari kian nyata. Dia semakin sulit mengendalikan emosinya, semakin tempramental, dia kemudian menjadi maaf, perilakunya serba ngesex misalnya," tutur dia.

Ia pun kemudian membandingkan dengan keterangan saksi soal sifat Brigadir J.

"Barang kali itu yang jadi indikasi minta dicarikan perempuan lah segala macam, kemudian mengembangkan pola hidup tidak sehat yaitu dugem. Ditambah lagi kepribadian ganda, itu rangkaian sifat yang bisa kita temukan pada korban kekerasan seksual," urainya.

Reza Indragiri pun menyimpulkan bahwa yang paling mungkin jadi korban justru Brigadir J.

"Jadi kita simpulkan, dari dua orang ini siapa profilnya yang justru mendekati korban kekerasan seksual? Menurut saya mendiang Brigadir Yosua-lah yang profilnya yang justru mendekati korban kekerasan seksual," tandasnya.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved