Gempa Bumi Cianjur
Cianjur Mencekam Usai Diguncang Gempa, Sirine Ambulans Menggema Angkut Korban Tewas dan Luka-luka
Puluhan orang dikabarkan meninggal dunia dalam musibah gempa bumi di Kabupaten Cianjur, jawa Barat, Senin (21/11/2022)
"Sekarang ini sudah ada 100 tempat tidur untuk korban gempa, udah ada penambahan beberapa tenda dari Yon Armed, Brimob dan Dinsos, anti ada pos darurat dan pos informasi," tandasnya.
Sementara itu, Ketua RT 05 Desa Lebak Saat, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Dede Arifin mengatakan, ada sekitar 50 warganya yang mengalami luka.
"Ada yang luka ringan ada juga yang luka parah, dan meninggal dunia satu orang," kata Dede Arifin, dilansir dari Kompas TV, Senin (21/11/2022).
Ia menjelaskan, para korban luka dan korban meninggal dunia itu saat ini masih berada di lapangan.
Baca juga: 700 Orang Luka-luka 56 Meninggal Dunia, 5 Wilayah Paling Parah, 3 Diantaranya di Perbatasan Bogor
"Ini sementara warganya saya arahkan dulu ke lapangan, takutnya ada gempa susulan lagi. Korban luka-luka sekitar 50 orang, belum ada yang dibawa ke puskesmas, masih diarahkan ke lapangan. Begitu juga yang meninggal dunia," kata Dede Arifin.
Terlihat pada visual yang ditayangkan Kompas TV, para warga terlihat berkumpul di lapangan yang sudah dipasangi tenda darurat.
Ada sekitar lima tenda berukuran kecil dan sangat sederhana yang digunakan warga untuk mengungsi.

Terlihat pula beberapa warga sedang mengurusi jenazah korban meninggal dunia.
Semuanya dilakukan di tenda yang ada di lapangan tersebut dan tanpa alat yang memadai.
Dede Arifin pun menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada bantuan sama sekali yang masuk ke wilayahnya.
Padahal kata dia, cukup banyak warganya yang mengalami luka mulai dari luka ringan, luka berat hingga patah tulang.
Para korban hanya dirawat seadanya oleh warga di tempat yang disediakan secara swadaya oleh warga.
Bahkan tenda darurat yang didirikan pun terlihat sangat sederhana karena dibuat dari plastik dan terpal.
"Belum ada penanganan medis sama sekali. Dibangun tenda swadaya masyarakat, pakai plastik, terpal, alat seadanya saja. Untuk listrik sekarang lagi padam," jelas dia.
Tak hanya minimnya perawatan, warga di Desa Lebak Saat juga hingga kini kebingungan akan logistik.