Temuan Mayat Satu Keluarga

3 Tingkah Aneh Om Keluarga Kalideres Sebelum Ditemukan Tewas, Jual Aset hingga Tutupi Kematian Ipar

Budiyanto Gunawan, salah satu korban tewas satu keluarga di Kalideres melakukan sedikitnya tiga hal aneh sebelum akhirnya ditemukan meninggal di rumah

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
Kolase Kompas.com
Budiyanto Gunawan, salah satu korban tewas satu keluarga di Kalideres melakukan sedikitnya tiga hal aneh sebelum akhirnya ditemukan meninggal di rumah 

"Ditanyakan kepada pihak rumah, 'kok bau seperti ini?' dijawabnya itu bau got yang belum dibersihkan," jelas Hengki.

Saat ketiganya masuk ke dalam rumah, dan diperlihatkan sertifikatnya, diketahui pemiliknya adalah Reni Margareta.

Namun, saat ditanya di mana sang pemilik rumah, sang anak yang bernama Dian menyebut jika ibunya sedang tertidur di dalam.

Anehnya, Dian melarang ketiga orang tersebut untuk menyalakan lampu.

Dian beralasan, ibunya sensitif terhadap cahaya.

"Kemudian pegawai koperasi simpan pinjam ini mengajak agar diantarkan masuk ke dalam kamar, begitu pintu kamar dibuka, pegawai tersebut masuk dan menyeruak bau yang lebih busuk," ujar Hengki.

Hengki menuturkan, pihak koperasi sempat membangunkan sang ibu untuk mengecek sertifikat tersebut. Namun, tak ada respons yang diterimanya.

Justru, sang pegawai merasa curiga sebab badan sang ibu agak menggemuk.

"Pegawai koperasi simpan pinjam ini menghidupkan flash HP-nya, begitu dilihat langsung yang bersangkutan teriak takbir Allahu Akbar, ini sudah mayat," ucap Hengki.

Hengki menyebut, paska kejadian tersebut, pihak koperasi simpan pinjam tak ingin lagi melanjutkan proses gadai tersebut.

Ia pun langsung mengajak dua saksi lain agar segera keluar dari rumah tersebut.

Baca juga: Mobil Honda Brio Milik Satu Keluarga Tewas di Kalideres Sudah Ditemukan, Dijual Sejak Awal Tahun

3. Minta Jangan Dilaporkan

Kejanggalan lainnya yang diperlihatkan oleh Budiyanto Gunawan yakni saat para saksi meninggalkan rumah.

Saat itu, Budiyanto Gunawan tampak mengejar para saksi yang pergi setelah melihat kakak iparnya sudah jadi mayat.

Sambil mengejar para saksi, Budiyanto Gunawan meminta mereka untuk tidak laporan soal ada anggota keluarganya yang tewas.

Hal itu disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi saat menjelaskan hasil penyelidikan sementara yang didapatkan.

"Salah satu saksi ini dikejar oleh Budiyanto. 'Tolong, Pak, jangan sampai dilaporkan ke polisi, jangan dilaporkan pihak RT ataupun warga sini,'. Dan ternyata tidak dilaporkan," ujar Hengki.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved