Gempa Bumi Cianjur
Cerita Pilu Korban Gempa Cianjur, Ibu Hilang di Reruntuhan Bangunan Hingga 15 Anak Tertimbun Longsor
Ratusan korban meninggal dunia dan luka-luka saat ini sudah dievakuasi ke sejumlah rumah sakit yang berada di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Penulis: Damanhuri | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIANJUR - Musibah gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat menyisakan dua mendalam bagi para korban.
Kepiluan dialami para korban yang kehilangan keluarganya hingga harta bendanya yang hancur usai wilayahnya diguncang gempa berkekuatan 5,6 magnitudo pada Senin (21/11/2022) kemarin.
Ratusan korban meninggal dunia dan luka-luka saat ini sudah dievakuasi ke sejumlah rumah sakit yang berada di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Berdasarkan data sementara, korban meninggal dunia sebanyak 162 orang.
Korban meninggal dunia di dominasi anak-anak lantaran tertimpa reruntugan bangunan saat terjadi gempa.
Sementara itu, 326 warga mengalami luka-luka dan 13.784 orang mengungsi yang tersebar di 14 titik pengungsian.
"Tercatat di call center BPBD ada 162 yang meninggal dunia. Mayoritas yang meninggal dunia adalah anak-anak, kita sangat prihatin," ucap kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di Pendopo Bupati Cianjur, Senin malam pukul 21.30 WIB.
Doa Untuk Ibu
Elis, warga Tunggilis Wetan, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat saat itu hanya bisa berdoa untuk sang ibu agar selamat dari gempa.
Saat gempa terjadi, Elis mengaku sedang berada sawah.
Sementara, ibunya sedang berada di rumah.
"Saya kan lagi di sawah, ada suara geleger gitu suara getaran, ada asap juga dari jauh saya liat, astagfirullahaladzim kiamat sambil nangis aku teh kaget," kata Elis menceritakan kejadian saat itu ketika ditemui TribunnewsBogor.com di RSUD Cimacan pada Senin malam.
Elis pun bergegas untuk pulang ke rumahnya.

Tubuh Elis seketika lemas melihat banyak rumah tetangganya yang ambruk usai diguncang gempa.
Disepanjang perjalanan menuju rumahnya, ia mendapatkan kabar tak sedap dari tetangganya yang berhamburan ke luar rumah dan berkumpul.
Tetanggnya mengatakan kepada Elis bahwa ibunya tertimbun reruntuhan bangunan.
"Pas pulang ke rumah kata orang sing sabar, umi belum ketemu, sampe tiga jam engga ada, ketiban tembok," katanya.
Perasaan sedih, resah, dan gelisah bercampur aduk dibenak Elis saat itu.
Baca juga: Update Korban Gempa Bumi di RSUD Cimacan, 13 Orang Meninggal, 3 Orang Dirujuk ke RS di Bogor
Ia hanya bisa berdoa kepada yang maha kuasa agar orang tuanya bisa ditemukan dalam keadaan selamat.
Doa Elis pun dikabulkan oleh sang pencipta, ibunya berhasil ditemukan dalam keadaan selamat.
Meski demikian, ibundanya mengakami sejumlah luka akibat tetipa material reruntuhan rumah.
"Untungnya ada kulkas, si umi teh ada dibawah kulkas jadi tembok yang jatuh masih ketahan, cuma tangan doang sakit karena nahan, mana kompor juga nyala katanya, mati karena ketiban tembok," katanya.
Setelah berhasil dievakuasi, ibunya langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cimacan, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Rumah Ambruk
Sejumlah rumah warga mabruk akibat guncangan gempa yang melanda Cianjur pada Senin (21/11/2022) kemarin.
Seperti yang terjadi di Kampung Neglasari, RT 03/07, Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur.
"Rumah pada kosong, (ketika terjadi gempa) lagi pada di kebun. Gempanya yang paling gede sekali, yang keduanya susulan. Jadi yang gempa pertama langsung tinggi lah," kata warga setempat, M. Rifki (22) kepada TribunnewsBogor.com.
Meski begitu, tetap saja ada beberapa warga yang kebetulan sedang di rumah terluka akibat tertimpa meterial reruntuhan rumah mereka.
Namun, kata Rifki, luka-luka yang dialami sejumlah warga di lingkungannya ini termasuk ringan.
"Paling luka ringan, tertimpa apa gitu, istrinya ada yang kena. Pas gempa mereka reflek pada lari keluar rumah," kata Rifki.
Rumah tinggal Rifki sendiri juga porak poranda pasca gempa tersebut.
Sehingga dia dan keluarganya terpaksa mengungsi ke tenda pengungsian di lapangan bola setempat.
"Rumah saya yang rusak kamar, dapur, ruang tamu, teras. Sementara ngungsi dulu di lapangan sini," kata Rifki.
Baca juga: Pasca Gempa Bumi di Cianjur, Akses Jalan Raya Cipanas Belum Bisa Dilalui

Hal senada disampaikan Uajng Ujang Sobari (45) yang saat jkejadian tengah bertani di kebun.
"Pas kejadian saya lagi di kebun, ada gempa gede banget, langsung pulang takut ada kejadian. Pas pulang, rumah udah hancur," kata Ujang Sobari.
Beruntung anggota keluarganya hanya mengalami luka ringan akibat tertimpa material kecil bangunan ambrol karena langsung keburu keluar rumah saat gempa terjadi.
Ujang dan keluarganya juga turut mengungsi bersama dengan warga lainnya imbas kejadian tersebut.
"Kamar hancur sama teras, sekarang mungkin ngungsi dulu aja sementara mah," kata Ujang Sobari.
Dia mengatakan bahwa, warga yang rumahnya tidak begitu mengalami kerusakan pun ikut mengungsi pasca kejadian ini karena khawatir terjadi gempa susulan.
15 Siswa Tertimbun
Belasan siswa dikabarkan tertimbun longsor saat gempa bumi terjadi di Cianjur, Jawa Barat.
Gempa berkekuatan 5,6 magnitudo ini mengakibatkan Jalan Labuan-Cianjur atau jalur Puncak kawasan Kecamatan Cugenang, tak bisa dilalui kendaraan, Senin (21/11/2022)
"(Longsor) Tebingan sekitar 5 meter, jalur itu ketutup. Di bawahnya ada dua angkot sama satu truk," ujar Kasi Penyelamatan Dinas Damkar Kota Bogor, Hamid Suwardi kepada TribunnewsBogor.com di sekitar lokasi, Senin malam.
Baca juga: Gempa Bumi Guncang Cianjur, 14 Rumah di Puncak Bogor Rusak Hingga Dinding Ambruk

Hamid menyebut, para penumpang dan sopir dari kendaraan yang tertimpa longsor ini, sementara masih belum ditemukan.
Menurutnya, badan angkot masih belum terlihat, sedangkan badan truk sudah terlihat.
"Menurut keterangan, yang di angkot itu ada 15 orang, itu siswa anak sekolah yang baru pulang, dan yang lainnya yang berteduh tadi kan hujan, dan di bawahnya ada juga warung-warung itu tertimpa sama longsor."
"Angkot belum kelihatan, hanya badan truk saja yang sudah kelihatan," jelasnya.(*)
(TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani/Naufal Fauzy/Huri)