Temuan Mayat Satu Keluarga
Soroti Gelagat Dian Sisiri Rambut hingga Kasih Susu ke Mayat Ibunda, Ahli Singgung Gejala Sakit Jiwa
Gelagat Dian yang masih menganggap seolah-olah sang ibu masih hidup disorot pakar kriminologi Adrianus Meliala.
Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
Saat disentuh-sentuh, Margaretha bergeming.
Pegawai koperasi itu pun diam-diam menyalakan flash dari ponselnya dan melihat Margaretha sudah pucat serupa mayat.
Tak menunggu waktu lama, pegawai itu langsung keluar rumah.
"Begitu dilihat langsung teriak takbir Allahuakbar, ini sudah mayat. Itu tanggal 13 Mei 2022," kata Hengki.
Sebelum bergegas pergi, pegawai koperasi sempat mendengar cerita dari Dian bahwa Margaretha masih hidup.
Bahkan diakui Dian, ia masih meminumkan ibunya susu dan menyisiri rambut Margaretha yang mulai rontok.

Analisa Pakar Kriminologi
Gelagat Dian yang masih menganggap seolah-olah sang ibu hidup disorot pakar kriminologi Adrianus Meliala.
Kriminolog dari Universitas Indonesia itu menganalisa adanya dugaan gejala sakit jiwa pada Dian.
"Selain terkait ada keyakinan tertentu, nampaknya ada indikasi delusi juga. Anak yang memberi susu pada jenazah ibunya dan seterusnya, itu gejala sakit jiwa psikotik," ungkap Adrianus Meliala dikutip pada Selasa (22/11/2022) dari Kompas.com.
Lantaran dugaan terebut, Adrianus menyebut perlunya psikolog forensik menyelidiki karakter satu persatu anggota keluarga Rudyanto.
Baca juga: 3 Tingkah Aneh Om Keluarga Kalideres Sebelum Ditemukan Tewas, Jual Aset hingga Tutupi Kematian Ipar
Hal itu perlu dilakukan guna menginstruksikan suasana saat kejadian satu persatu kematian anggota keluarga Rudyanto tersebut.
Adrianus juga menyebut bahwa penyelidikan dalam kasus tersebut terbatas dilakukan.
Hal tersebut disebabkan seluruh pihak yang terlibat sudah tewas di rumahnya sendiri.
Guna mendalami kasus tersebut menurut Adrianus, perlu juga adanya observasi TKP dan penilaian 360 derajat terhadap semua orang yang pernah berkontak dengan korban.
"Semoga bisa dibentuk pandangan tentang suasana sebelum mereka mati," kata Adrianus.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News