Gempa Bumi Cianjur

Cerita Pilu di Tenda Pengungsian Gempa Cianjur, Warga Tidur Bareng Belasan Mayat, Anak-anak Trauma

Ada beragam kisah pilu yang dialami para korban gempa Cianjur yang kini terpaksa tinggal di tenda pengunsian.

Penulis: Damanhuri | Editor: khairunnisa
Istimewa/Dok Pemkab Bogor
Personel gabungan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor ikut turun membantu penanganan korban gempa Cianjur, Selasa (22/11/2022) 

Rosidah mengatakan bahwa di tenda yang menjadi posko pengungsian tersebut sempat ditinggali 11 jenazah.

Ketika itu warga bingung mengurus jenazah yang meninggal dunia karena tertimbun bangunan roboh sehingga jenazah yang sudah dievakuasi ditaruh sementara di tenda pengungsian.

"Karena anak-anak trauma, akhirnya kami pisah jenazah ditaruh di ujung belakang sana sementara warga di depan sini," ucap Rosidah ditemui Rabu (23/11/2022) dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Depok.

Rosidah mengatakan ketika itu bantuan seperti mobil jenazah sulit masuk ke desa itu lantaran jalan utama tertutup material bangunan yang roboh.

Enjot (40) warga Cianjur yang kehilangan 11 keluarganya dalam bencana gempa bumi Cianjur, Jawa Barat
Enjot (40) warga Cianjur yang kehilangan 11 keluarganya dalam bencana gempa bumi Cianjur, Jawa Barat (Kolase AP Photo/Tatan Syuflana/TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

Kemudian pada Selasa (22/11/2022) pagi, warga memutuskan untuk menguburkan belasan jenazah tersebut.

Mereka memandikan jenazah seadanya lantaran air PAM dan listrik mati.

Warga bahu membahu mengurus jenazah dengan memandikannya di sebuah parit yang terletak persis di belakang posko pengungsian.

Kata Rosidah, kondisi air parit tersebut bersih namun berwarna keruh.

Parit tersebut biasa digunakan warga untuk mengairi sawah sekitar.

Baca juga: Pasca Gempa Bumi Cianjur, BMKG: Kalau Ada Pencurian Hati-hati Itu Rumahnya Bisa Roboh Janganlah Dosa

"Karena kalau tidak dikubur bagaimana, kasihan anak-anak trauma melihatnya. Menunggu bantuan tidak tahu kapan tiba," ucapnya.

Kata Rosidah, bantuan baru tiba pada Selasa sore.

Saat itu jenazah sudah semuanya dikuburkan. Rosidah pun bersyukur bantuan akhirnya tiba di kampungnya pada Selasa (22/11/2022).

Mayoritas bantuan tersebut kata Rosidah berasal dari relawan dan komunitas.

Di hari pertama gempa, warga hanya makan seadanya dari bahan pokok rumah warga yang tidak roboh.

"Semua makanan warga yang rumahnya selamat mulai dari mi instan, daging, beras dikeluarkan semua untuk saling bantu warga yang rumahnya roboh," ucap Rosidah.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved