Kesaksian ART Sebelum Satu Keluarga yang Tewas Dibunuh di Magelang, Korban 2 Kali Diracun Si Bungsu 

Dhio tega meracun kedua orangtuanya Abbas Ashar (58) dan Heri Riyani (54) serta kakak kandungnya Dhea Choirunnisa (24).

Penulis: Damanhuri | Editor: khairunnisa
Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting
Kesaksian ART Sebelum Satu Keluarga yang Tewas Dibunuh di Magelang, Korban 2 Kali Diracun si Bungsu  

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sartinah (47) asisten rumah tangga (ART) yang bekerja di rumah satu keluarga yang tewas diracun tak menyangka majikannya bakal tewas mengenaskan.

Terlebih, sosok yang tega membunuh ketiga korban tak lain merupakan si bungsu berinisial DDS alias Dhio (22).

Dhio tega meracun kedua orangtuanya Abbas Ashar (58) dan Heri Riyani (54) serta kakak kandungnya Dhea Choirunnisa (24).

Ketiganya tewas usai menenggak teh hangat dan es kopi yang telah diberi racun oleh Dhio di rumahnya yang terletak di Jalan Sudiro, Gang Durian, RT10/RW1, Desa Prajenan, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Sartinah yang sehari-harinya bekerja di rumah korban menceritakan, selama bekerja bersama korban tidak pernah ada konflik antar keluarga.

Baca juga: Racun si Bungsu Bawa Petaka, Ayah, Ibu dan Kakak Tewas Setelah Minum Racikan Teh Maut

"Tidak ada, orangnya baik. Rukun,"ucapnya.

Sartinah menceritakan, dirinya mengetahui kejadian setelah ditelepon oleh anak kedua dari korban (Dhio) yang tak lain pelaku yang membunuh ketiga korban menggunakan racun.

"Saya ditelpon sekitar pukul 07.30 WIB, saya kan posisinya tidak menginap. Terus, saya diminta untuk menolong tapi korban sudah pada pingsan semua, pingsannya itu di dalam kamar mandi semua,"ujarnya saat ditemui di lokasi pada Senin (28/11/2022).

Saat itu, ia langsung ke rumah sang majikan dan menolong korban dalam keadaan pingsan ke kamar mandi.

Racun si Bungsu Bawa Petaka, Ayah, Ibu dan Kakak Tewas Setelah Minum Racikan Teh Maut
Racun si Bungsu Bawa Petaka, Ayah, Ibu dan Kakak Tewas Setelah Minum Racikan Teh Maut (Kolase Tribun Bogor/istimewa/Tribun Jogja)

Saat itu, ia dibantu oleh anaknya dan anak kedua korban yakni Dhio.

"Itu digotong bertiga, saya sama anak saya, sama anak kedua itu. Gotong semua, terus saya taruh di kasur. Ya, tadi kayaknya masih nafas tapi saya tidak mengetahui sekali ya, badannya masih hangat. Sempat saya kasih minyak kayu putih juga,"ujarnya yang sudah 15 tahun bekerja di rumah tersebut.

Ia mengaku, selama ini korban tidak ada pernah mengeluh sakit berat.

Namun, tiga hari kemarin memang korban sempat mengalami keracunan juga yaitu dari es dawet.

"Itu pernah waktu kemarin sekitar tiga hari lalu, kayak keracunan es dawet tapi itu sudah berobat, kok.

"Terus ibu sama anaknya yang perempuan sudah sembuh cuma bapak lagi pemulihan. Kalau sakit lain paling cuma biasa kayak masuk angin tidak ada sakit yang berat,"ungkapnya.

Baca juga: Lambung hingga Otak Keluarga yang Tewas Diracun di Magelang seperti Terbakar, Sangat Mematikan

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved