Gempa Bumi Cianjur
Kekurangan Jaket dan Selimut, 2 Pengungsi Gempa Cianjur Meninggal Dunia karena Kedinginan
Menurutnya yang paling urgen saat ini adalah air bersih dan selimut atau jaket untuk pengungsi di malam hari.
Tenaga kesehatan yang diterjunkan terdiri terdiri dari dokter umum, perawat, ahli gizi, bidan, apoteker, tenaga surveilans, kesehatan lingkungan, terapis hingga psikolog.
Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur telah melakukan penilaian kesehatan cepat melalui pengumpulan informasi cepat dengan analisis besaran masalah sebagai dasar mengambil keputusan (rapid health assessment/RHA).
Baca juga: Neni Selamat Usai 3 Jam Tertimbun Reruntuhan Gempa Bersama Anaknya, Si Bungsu Pertama Dievakuasi
Mereka juga telah melakukan mobilisasi memberikan pelayanan kesehatan di beberapa titik pengungsi, serta melakukan pendataan ketersediaan obat, kelompok rentan dan tren penyakit di titik pengungsian.
"Untuk mengantar korban yang membutuhkan operasi atau penanganan di fasilitasi kesehatan, telah tersedia 16 ambulans yang secara bergantian mengantar dan menjemput warga terdampak," kata Abdul.
Sebanyak 155 tempat tidur (TT) turut disiapkan Kabupaten Cianjur untuk menerima pasien pascaoperasi. Tersebar di RSUD Cimacan (50 TT), RSUD Pagelaran Cianjur Selatan (20 TT), RSU dr. Hafiz (20 TT), RS Bhayangkara (11 TT), BBPK Ciloto Kampus Cimacan (50 TT) dan Rumah Singgah GKI (5 TT).(tribunnetwork/ferri am/rina ayu)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul 2 Pengungsi Gempa Cianjur Meninggal Kedinginan, Jaket dan Selimut Sangat Dibutuhkan