Gempa Bumi Cianjur

Sembilan Hari Berlalu, Korban Gempa Cianjur Mulai Turun ke Jalan Bawa Jaring untuk Bertahan Hidup

Tak hanya itu, sebagian besar warga Cianjur harus kehilangan tempat tinggalnya akibat guncangan dahsyat yang meruntuhkan bangunan.

Editor: Yudistira Wanne
Tribun Jabar/ Fauzi Noviandi
Pondok Pesantren di Kampung Garogol Desa Cibulakang, Kecamatan Cugenang yang ambruk usai diguncang gempa bumi. 

"Untuk makanan, paling kami membutuhkan makanan yang bisa disimpan dalam waktu agak lama, karena mubazir jika sudah basi," ujarnya.

Di sini poskonya, kata Ujang, yang paling banyak menumpuk adalah mi instan.

"Hampir semua yang mampir ke sini memberikan mi instan. Terus, yang paling kurang itu, seperti telor dan sejenisnya. Kami juga harus menjaga pola makan agar tidak gampang sakit. Jika terus memakan mi setiap hari, kami takut akan bermasalah ke depannya," ujarnya.

Baca juga: Neni Selamat Usai 3 Jam Tertimbun Reruntuhan Gempa Bersama Anaknya, Si Bungsu Pertama Dievakuasi

Ujang mengatakan, mereka bukannya tak bersyukur dengan beragam bantuan tersebut, namun stok yang berlebihan dan tidak terpakai sangat mubazir.

Di sisi lain, untuk mencukupi berbagai kebutuhan yang tak ada dalam bantuan itu, warga Panahegan pun akhirnya mencari sumbangan di pinggir jalan.

"Uangnya nanti kami belikan gas, dan kalau bisa akan kami gunakan untuk membelokkan pipa air karena sudah kering di sini," ujarnya.

(TribunJabar.id)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved