Gempa Bumi Cianjur
Cucunya Belum Ditemukan hingga Jelang Akhir Pencarian, Faisal: Minimal Bajunya
Penantian panjang seorang kakek bernama Faisal (61) yang berharap jasad sang cucu Mukhtar Ali (17) yang menjadi korban gempa bumi di Cianjur.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Penantian panjang seorang kakek bernama Faisal (61) yang berharap jasad sang cucu Mukhtar Ali (17) yang menjadi korban gempa bumi di Cianjur dapat ditemukan sepertinya sudah di penghujung jalan.
Sebagaimana diketahui, tim SAR gabungan bakal mengakhiri proses pencarian korban hilang tertimpa longsor akibat gempa yang mengguncang Cianjur, Senin 21 November lalu pada Sabtu (3/12/2022) besok.
Dengan begitu, seluruh proses pencarian kabarnya bakal dihentikan apabila Pemerintah Kabupaten Cianjur tak lagi menetapkan perpanjangan tanggap darurat gempa.
Alhasil kata Faisal, yang bisa dilakukan keluarga saat ini adalah ikhlas melepas kepergian Ali meski jauh dari harapan.
Baca juga: Hujan Deras, Posko Pengungsian Gempa Cianjur Kebanjiran, Warga Angkat Barang: Basah Semua Tenda
Dirinya berharap, tim gabungan Basarnas bisa menemukan jasad sang cucu di detik-detik akhir proses pencarian, meski hanya baju yang dikenakan.
"Ini belum juga ikhlas. Kalau ikhlas ya ikhlas, tapi kan pengennya itu ketemu (minimal) bajunya, apanya lah tanda. Jangan sampai ya cucu saya itu arwahnya melayang lah ke mana. Jadi pengen bawa sedikit bukti untuk tanda mata di sana (keluarga)," kata Faisal saat ditemui di lokasi pencarian korban di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jumat (2/12/2022).
Adapun pakaian terakhir yang digunakan Ali kata dia bisa dicirikan.
Sehingga, jika nantinya yang ditemukan hanya baju yang digunakan, maka akan langsung dibawa untuk dimakamkan.
Faisal menyebut, sang cucu terkahir kali memakai kaos berwarna hitam dan mengenakan kalung.
Hal itu diketahui karena sebelum kejadian gempa, Ali sempat melakukan panggilan video dengan atasannya.
Baca juga: Datang Langsung ke Lokasi Gempa Cianjur, Ashanty Prihatin: Senyuman Sudah Berarti untuk Mereka
Ali sendiri merupakan kondektur truk towing yang saat kejadian sedang membawa mobil Avanza dari Cipanas melintasi jalan Cugenang.
"Baju kaus hitam terus celana jeans pake kalung. Ada video call waktu itu sebelum kejadian," ucap Faisal.
Dalam kenangannya, Faisal menyebut sang cucu merupakan pribadi yang baik, tidak pernah memiliki masalah dan menjadi figur yang paling disayang.
Bahkan sang istri yang juga merupakan nenek dari Ali kata Faisal, tidak berhenti menangis setelah mengetahui cucunya menjadi salah satu korban meninggal dunia dari bencana gempa bumi tersebut.
"Istri saya juga nangis terus. Neneknya merasa kehilangan bukan apa apa, anaknya sih ini, semua juga merasa kehilangan," ucapnya.