Teror Bom di Bandung
Rekam Jejak Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri Polsek Astanaanyar, Agus Sujatno Pernah Terlibat Bom Panci
Terduga pelaku bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar adalah Agus Sujatno alias Abu Muslim. Dia lahir di Bandung, 24 Agustus 1988
Penulis: khairunnisa | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sosok terduga pelaku bom bunuh diri yang memporakporandakan Polsek Astanaanyar Kota Bandung, Jawa Barat terungkap.
Pun dengan rekam jejak terduga pelaku yang ternyata pernah terlibat insiden bom panci 2017 lalu.
Diwartakan sebelumnya, bom bunuh diri meledak di Polsek Astanaanyar sekira pukul 08.20 Wib.
Diungkap Kapolrestabes Bandung Kombes Aswin Sipayung, bom tersebut meledak saat anggota polsek sedang melaksanakan apel pagi.
Mulanya, ada seorang pria mencurigakan yang bertamu ke Mapolsek sejak pagi hari.
Masuk ke lingkungan Polsek Astanaanyar, pria tersebut langsung mengacungkan senjata tajam kemudian meledakkan diri.
Akibat ledakan bom tersebut, belasan orang terluka.
Mabes Polri mengungkapkan ada satu anggota polisi yang meninggal akibat ledakan bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan memaparkan, 3 polisi lainnya mengalami luka berat.
Kemudian, 4 polisi mengalami luka ringan.
Sementara ada 1 warga yang mengalami luka ringan.
Baca juga: Pengamat Sebut Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar Berpotensi Aksi Susulan: Dari Keluarga Pelaku
Sosok Terduga Pelaku
Akibat bom bunuh diri tersebut, terduga pelaku dikabarkan tewas di tempat.
Tak berselang lama, identitas terduga pelaku pun tersebar luas.
Terduga pelaku bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar adalah Agus Sujatno alias Abu Muslim.
Pria yang lahir di Bandung, 24 Agustus 1988 beralamatkan KTP di Kelurahan Cibangkong, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung.
Mengendarai sepeda motor berwarna biru, sosok terduga pelaku bom bunuh diri itu nyatanya memiliki rekam jejak terkait terorisme.
Agus Sujatno dikabarkan pernah ditahan di Nusakambangan di tahun 2017 dan bebas pada Maret 2021.

Tahun 2017, Agus Sujatno alias Abu Muslim ditangkap atas keterlibatannya dalam peledakan bom panci di Taman Pandawa, Bandung.
Untuk diketahui, tragedi bom panci tersebut menewaskan pelaku utama yakni Yayat Cahdiyat.
Tak terlibat langsung dalam insiden bom panci, Agus Sujatno diduga adalah pembuat bom yang diledakkan pada 27 Februari 2017.
Kala itu, polisi mendapati sejumlah barang bukti seperti ransel berisi satu rangkaian bom TATP Paralel.
Baca juga: Ciri-ciri Pria yang Ledakan Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar, Tulisan di Motor Pelaku Disorot
Selain itu polisi juga menemukan power baterai ABC 9 Volt untuk bom bunuh diri yang dilakukan Yayat Cahdiyat.
Selang setahun lebih bebas dari penjara, Agus Sujatno kembali terlibat dalam bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar.
Sehari-hari, Agus Sujatno dikenal sebagai teknisi listrik.
Atas hal itu, Agus diduga berperan dalam perakitan bom hingga pendanaan terorisme.
Sosok Agus Sujatno diduga tak lepas dari keterlibatannya dalam jaringan khusus Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang kerap memiliki keterkaitan dengan kegiatan terorisme.
Agus rutin mengikuti kajian khusus JAD wilayah Bandung Selatan hingga Desember 2017.

Pelaku Adalah Lone Wolf
Sementara itu, polisi masih melakukan pendalaman terkait aksi bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar.
Perihal insiden tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut bahwa aksi yang dilakukan pelaku disebut-sebut lone wolf.
Seperti diketahui, lone wolf adalah istilah dari pelaku terorisme yang menjalankan aksinya seorang diri dan tidak terafiliasi oleh organisasi apapun.
Sama seperti yang dilakukan teroris berinisial ZA yang menyerang Mabes Polri pada Maret 2021 lalu merupakan lone wolf, namun berideologi ISIS.
Baca juga: Ada Ledakan Bom di Bandung, Polres Bogor Tingkatkan Pengamanan di Polsek - Polsek
“Sementara iya itu lone wolf, tapi yang menjadi penyelidikan itu siapa yang membantu dia,” kata Kepala BNPT, Boy Rafli Amar dikutip dari Kompas.com.
Meski begitu pihaknya belum bisa memastikan identitas maupun jaringan teroris mana dari si pelaku bom bunuh diri ini.
Sebab pelaku seperti ini bisa muncul kapan saja jika ada kesempatan dan momen-momen tertentu.
“Kita belum pastikan itu (JAD), tapi kan ini karakter-karakter atau misi-misi umumnya apakah JAD, atau JI itu bisa dengan cara-cara modus operandi seperti ini. Tentu perlu data lebih lanjut untuk kita simpulkan ke arah sana,” ungkapnya.(*)
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News