Polisi Tembak Polisi
Ekspresi Bharada E Saat Ferdy Sambo Terisak Minta Jangan Libatkan Putri, Ricky Rizal, dan Kuat Maruf
Ekspresi Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E saat Ferdy Sambo memberikan tanggapan atas kesaksiannya jadi sorotan.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: khairunnisa
"Saksi menyatakan tempat isolasi di Bangka juga tidak benar. Karena kemungkinan saksi hanya 10 hari dinas, ada kegiatan lepas dinas juga yang mungkin tidak melihat kegiatan kami di Duren Tiga," jelas dia.
Ferdy Sambo juga membantah beberapa kesaksian Bharada E saat berada di rumah Saguling sebelum terjadinya penembakan.

"Kemudian mulai dari di lantai 3 istri ada di samping saya, harus kasih mati anak ini, nanti kamu bunuh Yosua, kemudian kau tambahkan amunisi, serahkan peluru, kemudian permintaan senjata HS, ini pasti akan saya bantah dalam kesaksian ini," tutur Ferdy Sambo.
Kemudian ia juga membantah sejumlah keterangan Bhadara E terkait peristiwa di Duren Tiga.
"Sudah isi senjatamu, sini kamu pegang lehernya, berlutut, woy kau tembak, 3-4 kali, kemudian sisanya saya menembak. Kemudian saya maju, kemudian juga saya melakukan penembakan," tuturnya merinci bantahannya terhadap keterangan Bharada E.
Lalu ia juga menegaskan kalau pada saat penembakan, Bharada E sempat maju ke depan.
"Waktu menembak saksi mengatakan tidak maju itu sangat jelas bahwa saksi sangat maju ke depan. Tapi tidak apa-apa silakan hakim yang menilai," kata dia.
Ia juga menegaskan bahwa saat kejadian, pintu kamar Putri Candrawathi dalam keadaan terbuka.
Baca juga: Tetap Sebut Brigadir J Bukan Ajudan Putri Candrawathi: Saya Tidak Pernah Sampaikan Yosua Ajudan Saya
"Kemudian kokang senjata, pakai sarung tangan hitam, kemudian kamar setengah terbuka karena saya masuk menjemput istri saya itu saya jelas-jelas membuka pintu," katanya.
Ferdy Sambo juga membahas soal pemberian handphone kepada Bharada E, Ricky Rizal dan Kuat Maruf.
"Kemudian di tanggal 10 juga tidak pernah saya janjikan uang, dan handphone itu saya yang berikan. Karena handphone itu ada di meja depan ruangan saya," ungkapnya.
Lalu Ferdy Sambo pun tampak lebih tegas saat menjelaskan soal kebohongan Bharada E pada BAP di tanggal 5 Agustus 2022.
Menurut dia, hal itulah yang membuat dirinya dijemput oleh jenderal bintang dua hingga dipadsuskan.
"Kemudian selanjutnya yang mulia, saya sampaikan bahwa keterangan kebohongan tanggal 5 itulah yang kemudian saya dijemput oleh Bintang Dua, dibawa ke Mabes Polri dan kemudian saya dipadsuskan," kata Ferdy Sambo dengan suara bergetar.
Bahkan kata dia, setelah itu istrinya juga ikut dijadikan tersangka dan kini duduk sebagai terdakwa.