Sambangi Ponpes Al-Muthmainnah yang Terdampak Gempa Bumi Cianjur, Uskup Bogor: Ini Musibah Nasional

Pastor Paroki Gereja Katolik St. Petrus Cianjur, Romo Bonefasius Budiman, OFM menuturkan peristiwa kedukaan dan kesedihan yang ada disini juga

Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
Tribun Jabar/ Fauzi Noviandi
Pondok Pesantren di Kampung Garogol Desa Cibulakang, Kecamatan Cugenang yang ambruk usai diguncang gempa bumi. 

“Semoga kedatangan Uskup beserta rombongan menjadi berkah untuk kami, semoga kunjungan ini menjadi berkelanjutan,” sambut Haji Deden.

Diterangkan Haji Deden, setelah gempa ada sekitar 7 warga yang meninggal dunia, terdapat 7 anak santri patah tulang.

“Hari kedua yang terluka tidak tahu jumlahnya, setelah diperiksa tim medis ada 200 lebih yang luka, bahkan ada nenek yang mendapatkan 10 jahitan yang diberikan layanan medis oleh rekan-rekan pos layanan bersama Pak Alfian,” katanya.

Layanan Kemanusiaan

Sementara itu, Pos Layanan Kemanusiaan St. Petrus Cianjur di awal melaksanakan respon melakukan pencarian dan pendataan korban meliputi dua unsur pendataan korban yaitu unsur umat dan masyarakat luas yang terdampak.

Pondok Pesantren (Ponpes) Nurussyifa di Kampung Gedurhayu RT 43 RW 10, Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat saat terjadi gempa Cianjur magnitudo 5,6, Senin (21/11/2022) kemarin.
Pondok Pesantren (Ponpes) Nurussyifa di Kampung Gedurhayu RT 43 RW 10, Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat saat terjadi gempa Cianjur magnitudo 5,6, Senin (21/11/2022) kemarin. (M Rizal Jalaludin/Tribun Jabar)

Pos Layanan di hari kedua, usai gempa membentuk tim asesmen sebanyak 8 tim yang turun ke daerah terdampak.
Untuk mempermudah kinerja pelayanan tanggap bencana ini, pengurus inti membuat beberapa divisi.

Ada sembilan (9) divisi yang dibentuk, yaitu: asesmen dan distribusi, medis, logistik, psikososial, media center, dapur umum, pengelolaan relawan, sekretariat, dan komunikasi. Kesembilan divisi ini dibentuk agar proses pelayanan terhadap warga terdampak dapat lebih efektif.

Para korban gempa rata-rata mengalami persoalan kesehatan infeksi saluran pernafasan (batuk, pilek, dan demam), Gastritis, Hipertensi, Diare, Diabetes Melitus, Suspek Covid, Luka Ringan akibat reruntuhan bangunan.

Terdapat lebih dari 1.792 pasien terdata yang ditangani dari cakupan 10 Desa dan 3 Kecamatan selama tanggal 22 November – 16 Desember 2022.

Pos Layanan Kemanusiaan ini didukung oleh 286 orang relawan yang berasal dari 23 lembaga atau kelompok, yaitu OMK Paroki St. Petrus Cianjur, WKRI Paroki Cianjur, Pemuda Katolik, PMKRI Bandung, Unika Atmajaya Jakarta, RS. St. Carolus, LDD Keuskupan Agung Jakarta, Puteri Kasih, Medisar Atma Jaya, Suster Fransiskan Sukabumi, Caritas Indonesia, Yayasan Kasih Bangsa Surabaya.

Ada pula relawan ORARI, Seminari Tinggi St. Petrus Paulus Bogor, Koalisi Perempuan Indonesia Garut, OSIS SMA Mardi Yuana, Perdakhi Jawa Barat, Gusdurian Peduli, relawan Paroki St. Petrus Cianjur, Unika Soegijapranata.

Baca juga: TNI AU Beri Bantuan Logistik Korban Gempa Bumi Cianjur Melalui Jalur Udara, Dua Desa Tersalurkan

Kemudian BPBD Banjarnegara dan Bogor, relawan Paroki Banjarnegara, Universitas Parahyangan Bandung. Semua lembaga ini bersatu padu memberikan pelayanan dan pemulihan yang terbaik untuk para korban bencana.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kunjungi Desa Sarampad Cianjur, Uskup Bogor: Kami Berupaya Ringankan Beban Korban

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved