Polisi Tembak Polisi
Momen Ahli Hukum Pidana Tertawa Ngakak Saat Jaksa Bertanya dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J
Saat berlangsungnya sidang, jaksa mempertanyakan mengenai pentingnya motif dalam suatu kasus pembunuhan.
Penulis: yudistirawanne | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sidang lanjutan kasus pembunuhan terhadap Brigadir J terus berlanjut.
Dalam sidang kemarin, Selasa (3/1/2023), terdakwa Ferdy sambo dan Putri Candrawathi kembali menghadirkan saksi meringankan.
Adapun saksi yang dihadirkan yakni ahli hukum pidana, Said Karim.
Saat berlangsungnya sidang, jaksa mempertanyakan mengenai pentingnya motif dalam suatu kasus pembunuhan.
Mendengar pertanyaan dari jaksa, Said Karim tidak langsung menjawab.
Said Karim justru tertawa terbahak-bahak.
Sontak, orang-orang yang ada di ruang sidang juga ikut tertawa melihat kejadian tersebut.
Usai puas melepaskan tawanya, Said Karim bergegas menjawab pertanyaan.
Said Karim meminta agar jaksa tak mengulang pertanyaan yang sama.
"Bapak ganteng sih, saya jadi tertawa," ucapnya.
"Oke pak terima kasih atas pertanyaannya, jangan diulang-ulang lagi ya pak," ucapnya ditayangan Kompas TV, Selasa (3/1/2023).
"Tadi sudah saya katakan, menyangkut motif itu apa perlu dibuktikan atau tidak perlu dibuktikan memang itu perdebatan dikalangan ahli hukum," tambahnya.
Baca juga: Heboh Video Diduga Hakim Wahyu Ceritakan Unek-unek soal Kasus Ferdy Sambo: Mulut Saya Sudah Gatal
Lebih lanjut, Said Karim menegaskan jika motif dalam peristiwa pembunuhan itu perlu dibuktikan.
"Namun ada juga yang menganggap pada delik materil, misal tindak pidana pembunuhan itu perlu dibuktikan motif, karena kalau diketahui motif justru itu unsur sengajanya bisa langsung dibuktikan," tegasnya.
Jaksa tanya soal catatan
Sementara itu, keriuhan itu muncul saat jaksa bertanya-tanya soal catatan yang dibawa Said Karim.
Jaksa mengaku penasaran akan catatan yang dibawa Said.
Jaksa mengatakan Said membaca catatan saat ditanya oleh pengacara Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Baca juga: Tak Terima Kliennya Disebut Pelaku Pembunuhan Brigadir J, Kuasa Hukum Ferdy Sambo: Keberatan
"Saudara Ahli ya, sebelum saya bertanya tadi saya lihat waktu ditanya penasihat hukum ada catatan yang Saudara Ahli baca maksudnya itu catatan yang ahli bikin sendiri kesimpulan atau mungkin dari yang lain?" tanya jaksa.
Said pun menjawab soal isi catatan itu.
Said mengungkap catatan itu berisi prediksi kemungkinan pertanyaan yang akan dilontarkan kepadanya saat di per sidangan.
"Itu catatan-catatan dari prediksi saya, kemungkinan-kemungkinan pertanyaan yang ditanyakan kepada saya," jawab Said.
Lebih lanjut, jaksa tersebut mengaku penasaran karena Said selalu melihat catatan yang dibawanya.
"Setelah ditanya penasihat hukum Saudara melihat itu, saya memastikan saja," kata jaksa.
Sedikit gerah dengan pertanyaan jaksa, Said balik bertanya.
Said mempertanyakan apakah tindakan yang ia lakukan terdapat pelanggaran.
"Ya kadang-kadang saya manusia biasa sih untuk memastikan jangan sampai saya lupa maka kadang-kadang saya menengok catatan saya sendiri, apa yang salah dengan membaca?" tanya Said.
Baca juga: Ungkap 4 Perbedaan Kasus Ferdy Sambo dan Kopi Sianida, Pakar: Jessica Wongso Tak Halangi Penyidikan
Mendengar jawaban tersebut, jaksa kembali memberikan responnya.
"Nggak ada yang salah, saya cuma ingin tahu aja," kata jaksa.
Pernyataan jaksa itu disambut tawa Said dan pengunjung sidang.
| Nasib Miris Pelaku Polisi Tembak Polisi Dipecat dari Polri, Jejak Karir Dadang Iskandar Disorot |
|
|---|
| Aksi Ajudan Selamatkan Kapolres dari Tembakan AKP Dadang, Peluru Tembus Kasur, Kenapa Tidak Balas ? |
|
|---|
| Miris Isi Dompet AKP Ulil Ryanto Sebelum Ditembak AKP Dadang Iskandar, Cuma Ada Uang Rp 70 ribu |
|
|---|
| Penampakan Rumah AKP Ulil Ryanto Korban Penembakan AKP Dadang, Tak Ada Sofa dan Lemari Baju |
|
|---|
| Rumah Sederhana AKP Ulil Korban AKP Dadang, Rela Kosongkan Dompet Demi Beli Barang Mewah untuk Ibu |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.