Imlek 2023
Makna dan Sejarah Kue Keranjang, Asal Mula Jadi Makanan yang Wajib Tersedia saat Imlek
Ada cerita legenda dan beberapa makna filosofis yang membuat kue keranjang jadi makanan yang wajib ada saat Imlek.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Perayaan Tahun Baru Cina atau Imlek selalu identik dengan sajian kue keranjang.
Dilansir dari National Geographic, kue keranjang dalam bahasa Mandarin disebut dengan Nian Gao atau dalam dialek Hokkian disebut dengan Ti Kwe.
Ti Kwe ini memiliki arti sebagai kue manis yang sering disusun tinggi bertingkat dengan penyusunan dari bawah hingga atas semakin kecil.
Makna penyusunan bertingkat ini memiliki arti sebagai peningkatan rejeki atau kemakmuran.
Terdapat sebuah mitos dalam sejarah adanya kue keranjang.
Konon pada zaman China kuno, ada seekor raksasa yang bernama Nian dan tinggal di sebuah gua di gunung.
Raksasa tersebut akan keluar berburu ketika lapar.
Pada musim dingin ketika banyak hewan berhibernasi, membuat Nian turun ke desa dan mencari korban untuk disantap.
Hal itu membuat masyarakat desa takut dengan kehadiran Nian selama puluhan tahun.
Sampai akhirnya ada seseorang warga desa yang bernama Gao memiliki akal untuk membuat beberapa kue sedehana.
Kue tersebut terbuat dari tepung ketan dan gula yang dicampur.
Kemudian diletakkan di depan pintu untuk diberikan kepada Nian.
Saat Nian yang lapar mencari mangsa, dia melihat kue keranjang di setiap rumah.
Nian lalu memakannya hingga kenyang kemudian dia meninggalkan desa dan kembali ke gua.
Baca juga: Jelang Imlek 2023, Ini 4 Shio Paling Beruntung di Tahun Kelinci Air
Sejak saat itulah penduduk desa mulai membuat kue keranjang setiap musim dingin untuk mencegah Nian berburu dan memakan manusia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.