Kondisi Terminal Bubulak Kota Bogor Menghawatirkan, Dishub Sebut Pengajuan Anggaran Selalu Ditolak

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR BARAT - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor membeberkan alasan kondisi Terminal Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, yang masih belum diperbaiki sampai saat ini.

Adapun alasan yang dibeberkan Dishub yakni, soal penganggaran dana yang diajukan.

"Kita bukan ga berusaha (perbaiki). Saya masuk 2020 sudah mengajukan revitalisasi terminal bubulak karena di Peraturan Daerah (Perda) tata ruangnya dan Rencana Tindak Tata Ruang Kota (RTTRK) kita masih pertahankan fungsinya sebagai terminal," kata Kadishub Kota Bogor Eko Prabowo saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Kamis (12/1/2023).

Eko menjelaskan, setiap tahun pihaknya selalu mengusulkan anggaran bantuan untuk perbaikan Terminal Bubulak.

Tahun 2020, Dishub Kota Bogor pernah mengusulkan bantuan Provinsi namun akhirnya terjadi refocusing lantaran masih terjadi Pandemi Covid-19.

Tahun 2021 sampai 2022, Dishub Kota Bogor sempat mendapat data masuk ke dalam penerima Banprov namun kembali tidak jadi karena alasan yang serupa.

"Kita juga sudah melakukan upaya pendekatan dengan sowan ke sana dan sebagainya," tambahnya.

"Di 2021 kita sudah punya DED revitalisasi makanya kita nyari dana lewat banprov (diandalkan) supaya penataan alur moda transportasinya akan jelas," imbuhnya.

Tidak sampai disitu, tahun 2021 dan 2022 disinyalir akan menjadi angin segar untuk Terminal Bubulak diperbaiki.

Di 2021, Dishub dapat bantuan BPTJ DED pembuatan park and ride.

Di 2022 mengusulkan ke DKI pembangunan park and ridenya dengan total permohonan anggaran 155 miliar.

Usulan itu, kalau disetujui, sambung pria yang sering disapa Danjen, akan masuk ke fungsi penataan Terminal Bubulak sebagai bagian dari fungsi pelengkap sarana dan prasarana.

Namun, usulan itu pun kembali ditolak dengan alasan ada prioritas lain.

"Di DKI tahun lalu ditolak dengan alasan belum jadi prioritas. Padahal kalau ini difasilitasi di sana ada program JRC agar masyarakat dari penyanggah ibu kota termasuk bogor bisa menggunakan perjalanan tidak menbggunakan motor atau mobil pribadi melainkan transportasi umum," jelasnya.

Baca juga: Jalan Simpang Terminal Bubulak Bogor Rusak Parah, Musim Panas Berdebu, Hujan Jadi Seperti Kolam

Tahun 2023, pihaknya, sambung Danjen, akan kembali mengajukan bantuan untuk segera memperbaiki Terminal Bubulak ini.

Pihaknya akan mengajukan di anggaran perubahan untuk terlebih dahulu melakukan perawatan kondisi Terminal Bubulak.

"Kita 3 tahun gagal terus. Tahun sekarang akan kita ajukan lagi. Di perubahan kita usulkan untuk dirawat dulu dengan anggaran di bawah 200 juta.

Meski begitu, tegas Danjen, pihaknya terus nergerak untuk mengusulkan dan mencari celah kucuran anggaran.

Sebagai gambaran, Dishub akan belajar terhadap penolakan anggaran yang dilakukan.

"Karena kerusakan emplacement itu luas. Makanya kits bergerak terus mengusulkan dsn mencari celah kucuran anggaran," ungkapnya. Kita tidak patah arang. Kalo tahun depan diputuskan menggunakan anggaran senfiri gapapa karena DED nya sudah ada.

Kalo emang kurang kita usulkan supaya sharing APBD Kota dengan bantuan terkait dengan pembagian perbaikannya," tandasnya.

Seperti yang diketahui, kondisi Terminal Bubulak ini sangat mengkhawatirkan.

Terminal yang berlokasi di Kecamatan Bogor Barat ini terkesan kumuh.

Tidak hanya kumuh, kerusakan di areal dalam mulai dari jalan berlubang hingga penerangan kerap dipersoallan.

Jalan di areal Terminal Bubulak misalnya.

Baca juga: Jalan di Terminal Bubulak Kota Bogor Rusak Parah, Warga Sebut Tak Ubahnya Kolam Lele

Hampir di seluruh areal dalam, jalanan terlihat berlubang cukup besar dan kerap digenangi air hujan.

Mang Kopral salah seorang penjual nasi di Terminal Bubulak mengatakan, kondisi ini sudah berlangsung sejak lama.

"Seingetan saya rusaknya udah puluhan tahun. Udah ada kali dari 2011 rusaknya," kata dia kepada TribunnewsBogor.com di Terminal Bubulak.

Dia menjelaskan, awalnya, rusaknya ini tidak begitu parah.

Namun, seiring berjalannya waktu, dan kurangnya perhatian, jalan ini semakin parah kondisinya.

"Dibiarin aja gitu. Tambah parah jadinya. Malah mirip kolam lele," tambahnya.