Imlek 2023
Mengenal Kesenian Barongsai, Tradisi dalam Perayaan Cap Go Meh
Rangkaian akhir dalam perayaan tahun baru imlek yaitu Cap Go Meh. Salah satu pertunjukan yang terdapat dalam perayaan Cap Go Meh yaitu Barongsai.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM – Cap Go Meh merupakan akhir dari rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek. Terdapat tradisi dalam perayaan Cap Go Meh. Salah satunya yaitu pertunjukan Barongsai.
Dalam perayaan Cap Go Meh, pertunjukan Barongsai merupakan lambang dan kepercayaan masyarakat Tionghoa. Barongsai diyakini sebagai pertanda kesuksesan, keberuntungan, dan pengusir hal-hal buruk.
Barongsai merupakan tarian tradisional Tiongkok yang dipertunjukan pada perayaan Cap Go Meh dengan menggunakan sarung yang menyerupai singa.
Awalnya, tarian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendatangakan keberuntungan pada masa Dinasti Chin sekitar abad ke-3 sebelum masehi.
Cap Go Meh sendiri berasal dari bahasa Hokkien, yaitu “Chap Goh Meh” yang berarti malam kelima belas.
Istilah ini umumnya digunakan oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia. Sedangkan di Tiongkok, nama yang umum digunakan adalah festival lampion.
Pada setiap tahunnya, Cap Go Meh dilakukan setiap tanggal 15 pada bulan pertama penanggalan Tionghoa.
Kegiatan pada perayaan Cap Go Meh dilakukan dengan mengadakan parade dan arak-arakan di sepanjang jalan.
Perayaan Cap Go Meh ini diawali dengan berdoa di wihara, lalu dilanjutkan dengan iringan kenong dan simbal serta pertunjukan barongsai dan pertunjukan tradisional Tionghoa.
Kesenian Barongsai ini mulai dikenal pada masa dinasti Selatan-Utara (Nan Bei) tahun 420-589 Masehi.
Saat itu pasukan dari raja Song Wen Di kewalahan dalam menghadapi serangan pasukan gajah raja Fan Yang dari nengeri Lin Yi. Lalu, seorang panglima perang bernama Zhong Que membuat tiruan boneka singa untuk mengusir pasukan raja Fan.
Upaya yang dilakukan oleh Zhong Que tersebut ternyata sukses, dan akhirnya tarian barongsai tersebut melegenda hingga saat ini.
Baca juga: Cara Membuat Lontong Cap Go Meh, Kuliner Wajib di Perayaan Terakhir Hari Raya Imlek
Kesenian Barongsai diperkirakan masuk di Indonesia pada abad ke-17, yaitu ketika terjadinya migrasi besar dari Tiongkok Selatan.
Tarian Singa terdiri dari dua jenis utama, yaitu Singa Utara yang memiliki surai ikal dan berkaki empat, dan Singa Selatan yang memiliki sisik dan bertanduk.
Penampilan Barongsai yang lebih mirip dengan Singa yaitu Singa Utara, karena memiliki bulu yang tebal, dan tidak bersisik.
- Singa Utara
Singa utara biasa disebut dengan sebutan Peking Sai. Singa utara memiliki bulu yang lebat dan panjang yang berwarna kuning dan merah.
Umumnya, Singa Utara dimainkan dengan 2 singa dewasa. Pita warna merah di kepalanya menggambarkan Singa Jantan, sedangkan pita hijau untuk menggambarkan Singa Betina.
Singa Utara dimainkan dengan Akrobatik dan Atraktif, seperti berjalan di atas tali, berjalan di atas bola, berputar, dan gerakan akrobatis lainnya.
- Singa Selatan
Singa Selatan merupakan Singa yang dilihat pada perayaan Cap Go Meh, atau yang biasa disebut sebagai Barongsai.
Kerangka Barongsai dibuat dari bambu, ditempeli kertas, dilukis, dan ditempeli bulu dan dihias.
Bulu yang sering digunakan untuk pembuatan Barongsai yaitu bulu domba atau bulu kelinci yang memiliki kualitas tinggi.
Singa Selatan atau Barongsai memiliki berbagai macam jenis, yaitu Fut Shan, dan Hok San.
Fut Shan merupakan jenis singa yang memiliki tanduk lancip, mulut seperti bebek, dahi yang tinggi, dan ekor yang panjang.
Sedangkan Hok San merupakan singa yang memiliki mulut moncong, tanduk yang tidak lancip, dan ekor yang lebih kecil.
Barongsai Fut Shan dimainkan dengan kuda-kuda dan gerakan yang lebih memerlukan tenaga.
Sedangkan kuda-kuda dan gerakan Barongsai Hoksan lebih santai daripada Barongsai Fut Shan.
Barongsai Hoksan dikenal karena ekspresif, memiliki langkah kaki yang unik, penampilan yang impresif, dan diiringi musik yang bertenaga.
Baca juga: Kapan Perayaan Cap Go Meh 2023 di Bogor? Ini Tradisi yang Biasa Dilakukan
Dalam memainkan pertunjukan Barongsai, pemain Barongsai harus menguasai kerja sama antar pemain, kerja sama pemain musik, dan kerja sama antar pemain musik dengan pemain barongsai agar pertunjukan terlihat indah dan menarik.
Guna menunjukkan pertunjukan terlihat hidup, pemain Barongsai harus membuat ekspresi dan memainkan mimik wajah Barongsai seolah-olah nyata.
Demikian informasi seputar Barongsai yang biasanya selalu hadir sebagai tradisi dalam perayaan Cap Go Meh.
(Tribunners/Devira Shifawati Suherman)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.