CPNS 2023
Mau Lolos Seleksi CPNS 2023? Ini Materi Bhinneka Tunggal Ika yang Wajib Dikuasai Pendaftar
Agak bisa lolos seleksi CPNS 2023 maka perlu dilakukannya persiapan, dengan cara mempelajari dan menguasai materi Bhinneka Tunggal Ika.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - CPNS 2023 akan segera dibuka untuk umum.
Walau belum ada tanggal pasti, namun para pelamar begitu antusias mengikuti seleksi CPNS 2023 ini.
Bagi para calon pendaftar CPNS 2023, sangat penting untuk melakukan persiapan yang matang untuk dapat lolos seleksi tes CPNS 2023 nantinya.
Salah satu cara yang dapat membantu para calon pendaftar CPNS 2023 lolos nantinya yaitu adalah dengan cara mempelajari dan menguasai materi Bhinneka Tunggal Ika.
Materi Bhinneka Tunggal Ika ini sangat penting dikuasai, karena pada sub tersebut akan masuk dalam soal Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Berikut adalah materi-materi soal tes CPNS 2023 tentang TWK yang harus dikuasai:
- Tes Pancasila akan menilai wawasan peserta tentang sejarah Pancasila, pemahaman perumusan Pancasila, posisi Pancasila sebagai ideologi, dan bagaimana Pancasila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
- Tes UUD 1945 akan menilai wawasan peserta tentang isi UUD 1945 dan perubahan yang terjadi melalui amandemen UUD 1945.
- Tes NKRI akan menilai wawasan peserta tentang sejarah berdirinya NKRI, pergerakan nasional, pascaproklamasi, hingga isu terkini tentang NKRI.
- Tes Bhinneka Tunggal Ika akan menilai wawasan peserta tentang sejarah Bhinneka Tunggal Ika, pemahaman nusantara, dan bagaimana semboyan Bhinneka Tunggal Ika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: 5 Jurusan Prioritas yang Paling Dibutuhkan pada Formasi CPNS 2023
Berikut akan dijelaskan tentang materi Bhineka Tunggal Ika yang wajib dikuasai sebelum mengikuti ujian CPNS 2023.
Sejarah Bhinneka Tunggal Ika
Ungkapan "Bhinneka Tunggal Ika" ditemukan dalam kitab Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular pada abad XIV dalam masa kerajaan Majapahit.
Bunyi lengkap Bhineka Tunggal Ika, sebagai berikut:
"Rwaneka dhatu wimwus Buddha Wisma, Bhineka rakwa ring apan kena parwanosen, mangka ng Jinatwa kalawan siwatatwa tunggal, Bhineka Tunggal Ika tan hana dharma mangrwa"
Artinya, bahwa agama Buddha dan Siwa (Hindu) merupakan zat yang berbeda, tetapi nilai-nilai kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal. Terpecah belah, tetapi satu jua, artinya tak ada dharma yang mendua.
Secara harfiah, ungkapan tersebut mengandung arti Bhinneka (beragam), Tunggal (satu), Ika (itu), yaitu beragam satu itu.
Semboyan ini mulai dibahas oleh Muhammad Yamin, Bung Karno, dan I Gusti Bagus Sugriwa selama sidang-sidang BPUPKI sekitar dua setengah bulan sebelum proklamasi. Muh Yamin adalah tokoh pertama yang mengusulkan agar Bhinneka Tunggal Ika dijadikan semboyan negara kepada Soekarno. Secara resmi, lambang Garuda Pancasila dipakai dalam sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat pada 11 Februari 1950, berdasarkan rancangan yang dibuat oleh Sultan Hamid H.
Zona Ekonomi Eksklusif
Konsep Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) berkaitan dengan deklarasi Djuanda dan diterapkan melalui konvensi Hukum Laut Internasional III yang ditandatangani pada 10 Desember 1982. Konvensi tersebut memuat isi sebagai berikut:
- Lautan Teritorial
- Batas Landas Kontinen
- Zona Bersebelahan atau Zona Tambahan
- Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
Baca juga: CPNS 2023 Akan Segera Dibuka, Simak Persyaratan dan Dokumen yang Disiapkan Bagi Lulusan SMA/SMK
Materi Tes SKB CAT CPNS 2023 di Kejaksaan untuk Setiap Formasi, dari Jaksa hingga Penjaga Tahanan |
![]() |
---|
Latihan Soal SKB CPNS 2023 di Kemenkumham, Dilengkapi dengan Kunci Jawabannya |
![]() |
---|
Latihan Soal SKB CPNS 2023 Bidang Kesehatan, Dilengkapi Kunci Jawaban |
![]() |
---|
Tes SKB non CAT CPNS 2023 Sedang Berlangsung, Begini Caranya Mencetak Kartu Ujian |
![]() |
---|
Jelang Tes SKB CPNS 2023, Catat Ini Aturan Pakaian dan Barang yang Harus Dibawa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.