Breaking News
Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Polisi Tembak Polisi

Sambil Terisak, Arif Rachman Minta Dihukum Ringan, Tak Punya Pilihan karena Diancam Ferdy Sambo

Terdakwa kasus perintangan pembunuhan Brigadir J, Arif Rachman Arifin menjalani pembacaan nota pembelaan.

Penulis: yudistirawanne | Editor: Soewidia Henaldi
Tangkapan Layar Kompas TV
Momen majelis hakim membuka amplop untuk menghindari salah penafsiran dari publik. 

Ancaman itu tak lain datang dari atasannya yakni Ferdy Sambo.

"Keadaan yang disalahgunakan ini membuat saya akhirnya tidak ada pilihan selain diam dan sebagai tindakan akomodatif serta mencari solusi, saya dan Baikuni menyiapkan rencana lainnya," ucapnya.

Lebih lanjut, Arif Rachman Arifin mengaku, jika dirinya berupaya menjalankan tugas dengan baik.

Hanya saja, dirinya mengalami pertentangan batin saat diperintah untuk mengaburkan kejadian pembunuhan terhadap Brigadir J.

"Nasihat orangtua yang diberikan kepada saya bahwa pimpinan adalah orangtua, guru dan komandan yang selalu berupaya menjaga anak buah, bahkan terkadang apa yang menjadi pikiran pimpinan seorang anggota atau bawahan belum tentu memahami," bebernya.

"Oleh karena itu saya berupaya memberikan kerja yang terbaik dan berpikir positif atas kebijakan yang diambil oleh pimpinan saya," tambahnya.

Sadar akan kesalahan yang diperbuat, Arif Rachman Arifin berupaya untuk menyampaikan kebenaran sekaligus berharap dapat keruinganan hukuman.

"Ketika saya tidak lagi diam, keberanian saya perlahan muncul meski muncul sedikit semoga dapat dimaknai sebagai itikad baik, semoga dapat dihargai sebagai hal yang berguna untuk mengungkap kebenaran," tuturnya.

Baca juga: Fakta Baru Tewasnya Brigadir J Diungkap AKBP Arif Rachman Arifin, Singgung Kaos Merah yang Dipakai

Mendapat ancaman

Sementara itu, Arif Rachman Arifin membeberkan jika dirinya saat itu mendapat ancaman dari Ferdy Sambo.

Pada saat itu, kata Arif Rachman Arifin, Ferdy Sambo meminta dirinya agar patuh.

"Posisi saat itu, pimpinan saya mungkin tidak bisa memberikan yang terbaik dan justru menarik saya dengan mengancam agar patuh," tuturnya.

Arif Rachman Arifin juga menjelaskan jika Ferdy Sambo geram saat dirinya berkata jujur.

"Selanjuitnya bahkan menjadi marah karena saya berusaha jujur terlepas dari tarikan yang bisa menjerumuskan ke dalam jurang yang lebih dalam," ungkapnya.

Arif Rachman Arifin berharap agar mendapat hukuman ringan atas kejujuran yang telah disampaikan.

"Saya hanya berharap setelah tidak dibela, dijerumuskan, kini masih ada keadilan buat saya," paparnya.(*)

Baca berita TribunnewsBogor.com lainnya di Google News

 

Sumber: Kompas TV
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved