Pemprov Jabar dan Pemkot Bogor Berkomitmen Kerahkan Segala Upaya Cegah dan Turunkan Stunting
Capaian positif tersebut terus digenjot dengan melakukan upaya percepatan stunting dengan melakukan monitoring dan evaluasi kabupaten/kota di Jabar
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat berkomitmen untuk terus melakukan percepatan stunting.
Kolaborasi dan sinergitas serta akselerasi menjadi poin penting dalam pencegahan dan penurunan angka stunting.
Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Provinsi Jawa Barat l, Wahidin mengatakan tahun ini angka stunting di Jawa Barat turun menjadi 20,2 persen dari semula 24,4 persen.
Capaian positif tersebut terus digenjot dengan melakukan upaya percepatan stunting dengan melakukan monitoring dan evaluasi kabupaten/kota di Jawa Barat, termasuk Kota Bogor.
"Hari ini kami dari Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Jawa Barat sengaja ke Kota Bogor bertemu Wakil wali kota, ketua dan tim TPPS dalam hal menyampaikan dalam mengkonsolidasikan hasil rapat koordinasi terkait percepatan penurunan stunting," katanya saat monitoring TPPS di Ruang Paseban Narayana, Balai Kota Bogor, Kamis (16/2/2023).
Ada beberapa poin penting yang disampaikan BKKBN Jawa Barat yang menjadi arahan dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, sebagai upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting sesuai visi dari Gubernur.
"Kalau angka stunting Kota Bogor sendiri sudah dibawah rata-rata provinsi. Untuk tahun ini Jawa Barat angka stuntingnya 20,2 persen, Kota Bogor sendiri 18,7%. Kalau secara angka kota Bogor sudah lebih baik daripada rata-rata provinsi," ujarnya.
Namun, lanjut Wahidin Pemprov Jawa Barat berkeinginan melakukan percepatan penurunan stunting kota/kabupaten seluruh Jawa Barat sesuai instruksi dari Presiden Joko Widodo.
Dari hasil monitoring dan paparan TPPS Kota Bogor, yang diketuai oleh Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, ada strategi yang sudah dilakukan Kota Bogor serta inovasi yang akan dilakukan untuk percepatan penurunan stunting di Kota Bogor.
"Jadi kami tentu memastikan yang pertama yang seperti sudah dijalankan, yang sudah bagus harus dilanjutkan.
Strategi-strategi yang lain sudah oke. Strategi pendampingan kepada calon pengantin dan ibu hamil dari sisi anggaran kami melihat karena anggarannya itu anggaran dari pusat tapi belum dimanfaatkan dengan baik. Jadi tahun ini tadi pak kadis dan pak wakil memastikan itu akan lebih efektif.
Sehingga harapannya tahun ini bisa turun signifikan lagi," katanya.
Ketua TPPS Kota Bogor yang juga Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim menyampaikan bahwa sejak dua tahun lalu Pemkot Bogor sudah melakukan konsolidasi untuk menggerakkan seluruh potensi yang ada di organisasi perangkat daerah untuk juga turut serta melakukan upaya percepatan penurunan dan pencegahan stunting.
"langkah-langkah yang diambil kemudian menjadi target saya dan pak wali. Kemudian kita pemetaan anak yang potensi stunting, selanjutnya dilakukan pencegahan dan berapa anak yang stunting," katanya.
Ia mengakui banyak faktor yang menyebabkan anak stunting, mulai dari pola hidup sehat, makanan, rumah tidak layak huni, yang kemudian permasalahan itu satu persatu diintervensi melalui program pemerintah kota.
Pemkot Bogor
stunting
BKKBN
Tim Percepatan Penurunan Stunting
Balai Kota Bogor
Dedie A Rachim
TPPS Kota Bogor
pandemi Covid-19
Sri Nowo Retno
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor
Akses Pemotor di Jalan Batutulis Bogor Semakin Siap Digunakan, Pemkot Tambah Penerangan Jalan |
![]() |
---|
Deklarasi Kampung Bebas Obesitas di Kota Bogor, Dedie Rachim Sebut Pabaton Seperti Little Singapura |
![]() |
---|
Orientasi Pengurus Syarikat Islam, Dedie Rachim Minta Perkuat Pengelolaan Koperasi Merah Putih |
![]() |
---|
Anggota DPRD Kota Bogor Minta Pemkot Tak Reaktif Pada Vandalisme GMNI : Tinggal Cet Beres Kok |
![]() |
---|
GMNI Bogor Tak Gentar Dilaporkan Polisi, Siap Hadapi Proses Hukum Kasus Vandalisme Balai Kota Bogor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.