Antisipasi Pencemaran Limbah, Perumda Tirta Kahuripan 7 Jam Susur Sungai Cikeas Bareng KP2C

 KP2C sebagai garda terdepan diwilayah tersebut selalu menyampaikan peringatan dini terkait banjir maupun pencemaran limbah di hulu sungai.

|
Editor: Damanhuri
Istimewa
Antisipasi Pencemaran Limbah, Perumda Tirta Kahuripan 7 Jam Susur Sungai Cikeas Bareng KP2C 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Antsipasi pencemaran limbah, Perumda Air Minum Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor melakukan susur Sungai Cikeas bersama Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C).

Aksi susur sungai sejauh 36 KM yang dilakukan selama 7 jam ini untuk mendeteksi pencemaran air dialiran sungai Cikeas dengan titik start dari Masjid At Thohir, Tapos, Depok dan titik finish di Instalasi Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

Direktur Umum Perumda Tirta Kahuripan, Abdul Somad menjelaskan, pihaknya ingin melihat langsung titik potensi pencemaran, hingga mengganggu proses pengolahan air bersih di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gunungputri.

“Kalau Sungai Cikeas tercemar atau banjir, akibatnya IPA Gunung Putri tidak dapat mengolah air,” kata Abdul Somad, Minggu (19/2/2023).

Menurut Abdul Somad, KP2C sebagai garda terdepan diwilayah tersebut selalu menyampaikan peringatan dini terkait banjir maupun pencemaran limbah di hulu sungai.

Ia menambahkan, hal ini menjadi antisipasi lebih awal agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar dan memaksimalkan pasokan air di recevoir untuk tetap menjaga pengaliran air bersih tetap normal di saat kritis tersebut.

“Ke depan rencananya akan melibatkan dinas terkait di Kabupaten Bogor untuk melihat langsung keadaan vegetasi Sungai Cikeas yang terdampak limbah industri maupun pembukaan lahan yang tidak sesuai aturan dan diharapkan pemberian sanksi yang tegas dan edukasi akan menjaga vegetasi sungai,” kata dia.

Sementara Ketua KP2C, Puarman menjelaskan selain memetakan potensi pencemaran, susur sungai ini dilakukan untuk mengedukasi masyarakat agar mencintai sungai sekaligus merawatnya agar tetap asri.

“Sepanjang susur sungai ditemukan beberapa lokasi yang berpotensi terjadi pencemaran dan kerusakan vegetasi sungai mulai dari limbah peternakan hewan, limbah pabrik tahu, pembuangan sampah illegal, pembukaan lahan yang tidak semestinya, sampah rumpun bambu akibat erosi hingga penjarahan garis sempadan sungai,” kata dia.

Susur sungai ini diselenggarakan oleh Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi dengan titik start dari Masjid At Thohir, Tapos, Depok dan titik finish di Instalasi Gunung Putri dengan rute sungai sepanjang 36 km dan waktu tempuh 7 jam perjalanan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved