Ramadhan 2023
Dari Mana Anjuran 'Berbuka dengan yang Manis' Ketika Ramadhan 2023 ? Ini Penjelasannya
Menjelang Ramadhan 2023, banyak orang yang menganggap anjuran berbuka dengan yang manis adalah sunnah. Namun faktanya tidak loh, yuk disimak
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kurang dari satu bulan lagi Ramadhan 2023 tiba.
Jelang Ramadhan 2023, mulai sering mendengar lagi kalimat 'berbuka dengan yang manis'.
Banyak orang yang beranggapan kalimat 'berbuka dengan yang manis' di bulan Ramadhan merupakan anjuran Nabi Muhammad SAW.
Namun perlu diketahui bahwa kalimat tersebut bukanlah anjuran yang berasal dari sunnah Nabi Muhammad SAW.
Hadis tentang berbuka dengan yang manis
Hadis Rasulullah yang mendekati dengan anjuran berbuka dengan makanan manis, berbunyi:
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮ ﻝُ ﺍﻟﻠِّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪً ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳُﻔْﻄِﺮُ ﻋَﻠَﻰ ﺭُﻃَﺒَﺎﺕٍ ﻗَﺒْﻞَ ﺃَﻥْ ﻳُﺼَﻠِّﻲَ ﻓَﺈِﻥْ ﻟَﻢْ ﺗَﻜُﻦْ ﺭُﻃَﺒَﺎ ﺕٌ ﻓَﻌَﻠَﻰ ﺗَﻤَﺮَﺍﺕٍ ﻓَﺈِﻥْ ﻟَﻢ ﺗَﻜُﻦْ ﺣَﺴَﺎ ﺣَﺴَﻮﺍﺕٍ ﻣِﻦْ ﻣَﺎﺀٍ
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka dengan kurma basah (ruthab), jika tidak ada ruthab maka berbuka dengan kurma kering (tamr), jika tidak ada tamr maka minum dengan satu tegukan air.” (HR. Ahmad, Abu Dawud)
Ini menjelaskan bahwa Rasulullah berbuka dengan kurma basah atau ruthab.
Apabila tidak menemukan ruthab maka Rasulullah berbuka dengan tamr atau kurma kering, dan jika tidak ada maka Rasulullah berbuka dengan air putih.
Hadis ini tidak menyebutkan secara langsung tentang berbuka dengan yang manis.
Namun, sejumlah ulama meng-qiyas-kan kurma dengan makanan yang manis.
Ada satu hadis lain yang menerangkan tentang minuman yang disukai Rasulullah.
Baca juga: Doa Harian di Bulan Puasa, Bisa Diamalkan pada Ramadhan 2023
Hadis ini berbunyi:
Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata,
“Minuman yang paling disukai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ialah yang dingin dan manis.” (HR Ahmad & At Tirmidzi).
Namun, hadis ini tidak secara khusus menjelaskan minuman dingin dan manis tersebut untuk berbuka.
Minuman dingin dan manis ini bisa diminum pada kapan saja, tak cuma pada waktu berbuka.
Ibnul Qayyim Al-Jauziyah juga ikut menafsirkan terkait minuman manis ini.
Menurutnya, minuman manis ini punya dua arti.
Pertama, minuman kesukaan Rasulullah ini berasal dari mata air segar yang manis.
Kedua, yang dimaksud minuman manis adalah campuran madu dan kurma.
Baca juga: Puasa Ramadhan 2023 Tinggal Sebulan Lagi, Ini Bacaan Niat Puasa Qadha Bagi yang Belum Melunasi
Dapat dilihat bahwa hadis pertama menerangkan khusus tentang makanan dan minuman yang dikonsumsi Rasulullah untuk berbuka.
Hadis tersebut menyebutkan dua istilah, ruthab dan tamr yang keduanya berartikan kurma.Perbedaannya, ruthab adalah kurma segar dan tamr adalah kurma kering.
Sementara hadis mengenai anjuran berbuka dengan yang manis sebenarnya tidak ada.
Sehingga, anjuran tersebut bukan berasal dari Rasulullah SAW.
Tapi, bukan berarti anjuran tersebut tidak ada dasarnya.
Beberapa ulama ada yang menganjurkan berbuka dengan makanan manis.
Seperti yang kita tahu bahwa makanan manis bisa membantu kita untuk menambah energi di dalam tubuh, sehingga dengan mengkonsumsi makanan manis tentunya akan membantu mengisi energi kita yang sudah seharian berpuasa.
Berbuka dengan makanan manis tidak disalahkan namun semuanya harus sesuai dengan porsinya, hal ini bertujuan agar kadar gula didalam tubuh tidak berlebihan yang bisa memicu resiko terjadinya obesitas dan diabetes melitus.
(Tribunners/Fanny Anggraeni)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.