Program YRC 2023 Ekotifa Sukses Buat Murid SMA Plus YPHB Kota Bogor Berinovasi
Program Youth Research Camp (YRC) 2023 milik Ekowisata Kreatif Indonesia (Ekotifa) sukses membuat ratusan pelajar dari kelas XI SMA Plus YPHB.
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Yudistira Wanne
Dari program YRC ini, Joko berharap, saat menjadi mahasiswa di perguruan tinggi, murid dari YPHB ini sudah tidak asing lagi dengan kajian serta teoritis ilmiah.
"Kami bekali anak anak untuk siap diperguruan tinggi. Perguruan tinggi itu nanti ada riset, pembuatan makalah, dan jurnal. Nah, kita siapkan dari awal sini. Nanti ketika menjadi mahasiswa itu siap mengaplikasikannya," ungkap Joko.
Joko pun tidak menampik bahwasanya akan memfasilitasi hasil riset yang ditemukan oleh muridnya.
Dirinya mempunyai angan-angan, suatu saat nanti, hasil riset yang ditemukan oleh muridnya ini bisa bermanfaat bagi masyarakat.
"Nanti, tindak lanjutnya kita akan memfasilitasi produknya. Kita ciptakan nanti untuk kepentingan masyarakat Kota Bogor," beber Joko.
Pendiri Ekotifa Afrodita Indayana mengatakan, bahwa dalam program YRC ini seluruh murid harus mempunyai dan menghasilkan karya.
"Setiap kelompok menghasilkan karya. Nah, kita wajibkan itu harus memiliki muatan riset dan menjawab masalah yang ada. Kalau itu tidak menjawab masalah mungkin tidak masuk grand final," kata pendiri Ekotifa Afrodita Indayana kepada TribunnewsBogor.com.
Afro, sapaan akrabnya menjelaskan, beragam prosedural harus ditempuh dan dilakukan oleh murid yang megikuti YRC ini.
Dari semua proses yang ditempuh, tutor dari Ekotifa turut mendampingi murid yang mengikuti program ini.
Tutor ini nantinya akan mengarahan proses kreatif riset ini yang tahapan awalnya sudah dimulai selama 3 bulan.
"Tutor yang kita rekrut saat ini skalanya hsmpir lulusan S2 semua. Jadi, itu untuk memicu dan memacu serta memfasilitasi. Bahkan, akselerasi teman teman krestifitas dan kritisnya keluar semua," jelas Afro.
"Kurasi idenya itu kami minta sudah didesain sebelum penelitian. Kita minta mereka identifikasi masalah. Kemudian identifikasi ide yang nyambung.
Dari situ dibimbing tutor untuk validasi desain solusinya. Apakah solusinya bisa terpakai atau engga dan beneran atau engga disitu," imbuh Afro.
Terkait tujuan, Afro membeberkan, bahwa YRC ini untuk membuat para peserta didik muncul kepekaannya terhadap permasalahan alam dan sosial yang ada.
"Minimal tidak membuat masalah tapi mencari masalah. Mencari masalah dan menemukan solusinya," ungkap Afro.
Afro pun berkeinginan untuk menjalanlan program YRC ini di Kota Bogor dengan basis sekolah lain.
"Sanga mungkin. Karena kita bukan fokusnya dilokasi tapi fitur yang dimiliki anak anaknya. Lalu, terkait kepekaan penelitian," tandasnya.
PENGAKUAN Seniman Soal Anggaran Tugu Biawak Wonosobo, 11 Kali Lebih Murah dari Bambu Getah Jakarta |
![]() |
---|
Penampakan Domba Jumba di Bogor, Beratnya Sampai 135 Kilogram, Kelapa Setinggi Dada Manusia |
![]() |
---|
Bukan Mistis, Ini Fakta Viral Bus Kuning Asal Brebes Mendadak di Kuburan, Polisi Beri Penjelasan |
![]() |
---|
3 Kasus Viral Guru Diduga Pukul Murid, Kejadian di Bogor Paling Plot Twist, Sang Guru Masih Sembunyi |
![]() |
---|
Tuduh Pak Guru Pukuli Anaknya, Inilah Sosok Ortu Siswa SD Viral di Wonosobo, Ternyata Orang Terkenal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.