Kondisi Terkini Grabag Usai Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas, Rumah Warga Diselimuti Hujan Abu

Data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyebutkan, jarak luncur guguran awan panas Gunung Merapi

Editor: khairunnisa
TRIBUN JOGJA/SETYA KRISNA SUMARGA
Permukiman penduduk di Dusun Trono, Desa Krinjing, Kecmatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah berselimut abu vulkanik cukup tebal, Sabtu (11/3/2023). Gunung Merapi menyemburkan material vulkanik sepanjang Sabtu siang hingga sore, mengarah ke sektor barat daya. Abu vulkanik mengarah ke barat dan barat laut karena tiupan angin cukup kencang ke barat laut. 

Suara guguran terdengar dari Pos Kaliurang dan Pos Babadan sebanyak 6 kali dengan intensitas kecil hingga sedang.

Aktivitas vulkanik internal juga masih tinggi ditunjukkan oleh data seismisitas dan deformasi.

Seismisitas internal seperti gempa vulkanik dalam (VTA) terjadi sebanyak 77 kejadian per hari, gempa vulkanik dangkal (VTB) 1 kejadian per hari, gempa Multifase (MP) 6 kejadian per hari, dan gempa guguran sebanyak 44 kejadian per hari. Sedangkan laju deformasi EDM RB1 sebesar 0.5 cm per hari.

Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih berada pada tingkat Siaga atau Level III.

Potensi bahaya saat ini masih tetap berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Baca juga: Kisah Mahasiswa UIN Tersesat di Gunung Merapi Selama Dua Hari Gegara Ikuti Pergerakan Burung

Terkait dengan aktivitas Gunung Merapi saat ini, kepada para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi PVMBG-BPPTKG rekomendasikan sebagai berikut;

Pertama, pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upaya–upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini.

Kedua, masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Ketiga, masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Keempat, masyarakat dapat mengakses informasi resmi aktivitas Gunung Merapi melalui aplikasi Magma Indonesia, website bpptkg.esdm.go.id, media sosial BPPTKG, radio komunikasi pada frekuensi 172.000 MHz, Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat, dan kantor BPPTKG, Jalan Cendana Nomor 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514192.

Munurutnya, Badan Geologi melalui PVMBG-BPPTKG terus berupaya dalam mitigasi bahaya Gunung Merapi, baik melalui pemantauan, penilaian bahaya, penyebaran informasi, dan sosialisasi aktivitas Gunung Merapi.

"Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti informasi aktivitas Gunung Merapi dari sumber yang terpercaya dan mengikuti rekomendasi dari Badan Geologi, pemerintah daerah, dan BPBD setempat," katanya. (tribunjogja.com/iwe)

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Sabtu Malam, Hujan Abu Tipis Gunung Merapi Turun di Wilayah Grabag Magelang

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved