Pelajar SMA Tewas Dibacok
Tanggapi Soal Pelajar SMA yang Tewas Dibacok di Simpang Pomad Bogor, Ini Kata Pengamat
Banyak faktor yang dapat menyebabkan siswa menjadi arogan seperti, sudah malas untuk ngaji, sehingga sifat keimanan dalam diri menjadi lemah, problem
Penulis: Wahyu Topami | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
Laporan wartawan TribunnewsBogor.com Wahyu Topami
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Soal kasus pembacokan yang terjadi di lampu merah Simpang Pomad Bogor ditanggapi oleh pengamat pendidikan.
Bahkan, korban yang masih berada di bangku SMA itu tewas ditempat akibat luka serius oleh sabetan senjata tajam.
Pengamat pendidikan, Dede Muhammad Nasir mengungkapkan bahwa banyak faktor yang membuat pelajar menjadi arogan, terlebih saat ini khususnya Indonesia sedang dijajah digitalisasi.
"Banyak faktor yang dapat menyebabkan siswa menjadi arogan seperti, sudah malas untuk ngaji, sehingga sifat keimanan dalam diri menjadi lemah, problem di rumah, seperti sibuknya orang tua sehingga perhatian kepada anak menjadi kurang, kurang komunikasi antara orangtua dan anak, perceraian orang tua sehingga membuat mereka jadi broken dan dirinya menjadi galau, pergaulan yang salah, dalam pergaulan ini yg paling parah mempengaruhi anak atau siswa menjadi arogan," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (12/3/2023).
Bahkan, menurut Dede Muhammad Nasir, yang juga sebagai Kepala Sekolah SMAS Cisarua Darul Qur'an Idham Chalid ini faktor lainnya adalah pergaulan dan lingkungannya.
"Masuknya budaya teknologi negatif yang semakin dahsyat dan si anak terbawa arus yang negatif seperti (games online, pornografi, perundungan/bulying di medsos), kemudian narkoba/Miras, kalau diperhatikan hampir 90 persen siswa jika melakukan tawuran mereka pasti mengkonsumsi barang haram tersebut, kurang berjalannya trilogi pendidikan antara orang tua, guru dan siswa, kurangnya koordinasi antara pihak sekolah dengan pihak berwajib satgas dan lembaga kemitraan," katanya.
Lalu, faktor lainnya seperti prasarana sekolah dan kegiatan murid itu menjadi salah satu pengaruh.
"Kurangnya sarana prasarana, kegiatan eskul juga pembiasaan keagamaan yang menunjang siswa menjadi lebih berprestasi, penggunaan medsos yang berlebihan, paling utama sekali pembinaan akhlak peserta didik terakhir jarang sekali seorang guru menjadi fasilitator tapi kebanyakan hanya menjadi tutor," ungkapnya.
Dalam kejadian ini, ia tidak memutuskan siapa yang benar dan salah, akrena peran di dunia pendidikan sangat berpengaruh.
"Berbicara siapa yang salah iya jawabannya kita semua yang bersalah karena kita semua yang terlibat didalamnya seperti siswa, orang tua, guru atau sekolah, termasuk dinas pendidikan," katanya.
Lebih lanjut, dirinya juga memaparkan guna menanggulangi kejadian serupa, dalam hal ini peran orang tua sangat vital.
Bahkan, bila dibandingkan dengan guru, menurutnya peran keluarga jauh lebih penting, sebab waktu di rumah seorang pelajar jauh lebih banyak.
"Kalau bicara pendidikan yang seperti apa untuk menanggulangi masalah-masalah kenakalan remaja, yang jelas diawali dengan pendidikan di dalam rumah karena lebih banyak waktu di rumah dibandingkan dengan di sekolah, selanjutnya pendidikan di sekolah yang pasti pendidikan jaman Sekarang atau generasi Z seperti ini yaitu pendidikan yang ramah anak, kita semua dapat menjadi fasilitator bukan tutor, dan kita harus mengenal teknologi lebih hebat dibandingkan peserta didik dan juga kita harus lebih mengetahui metode yang lebih baik untuk menyampaikan pembelajaran terhadap anak-anak generasi Z ini," tutupnya.
Baca juga: Terungkap Posisi Pelaku Saat Bacok Anak SMA di Bogor, Korban Sempat Nyebrang Jalan Sebelum Tewas
Jadi Obat Pelipur Lara, Pemkab Bogor Serahkan Kunci Rumah Baru untuk Orangtua Arya Saputra |
![]() |
---|
Berkas Lengkap, Satu Orang Tersangka Tewasnya Arya Saputra Pelajar SMK Kota Bogor Susul Dua Rekannya |
![]() |
---|
Isak Tangis Keluarga di 100 Hari Wafatnya Arya Saputra, Ternyata Bertepatan dengan Ultah Almarhum |
![]() |
---|
Keluarga Arya Saputra Datangi Simpang Pomad Bogor, Musisi Jalanan Ikut Doa Bersama |
![]() |
---|
100 Hari Meninggalnya Arya Saputra, Keluarga Lakukan Doa Bersama dan Tabur Bunga di Simpang Pomad |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.